Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Agar Tetap Semangat Kerja di Bulan Puasa, Ini 4 Cara Mudah supaya "Baterai Stamina" Tak Mudah Drop

21 Mei 2018   16:41 Diperbarui: 21 Mei 2018   17:03 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah sampean (Anda) pernah menemukan berita foto di media yang memajang 'pekerja' yang tengah tertidur di siang hari di awal bulan puasa? Bahkan, foto seperti ini terkadang sengaja memajang 'profesi tertentu' demi menunjukkan pesan, mereka tertidur (baca malas-malasan) saat jam kerja. Padahal, foto tersebut jarang dibubuhi keterangan bahwa mereka sebenarnya tengah sejenak berisitrahat di jam istirahat.

Sejatinya, media dalam hal ini tengah menjalankan fungsi kontrol sosial. Media ingin menyampaikan pesan bahwa mereka yang bekerja, utamanya yang bekerja melayani masyarakat, tidak boleh bermalas-malasan ketika sedang menjalankan puasa.

Bahwa puasa tidak boleh dijadikan alasan pembenar untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Pendek kata, biarpun perut kosong, tetapi staminan harus terus on fire untuk bekerja. Apa bisa?

Pengalaman saya menjalankan ibadah puasa ketika bekerja di lapangan yang mengharuskan berkeliling di jalanan di siang hari yang terik, kemudian pengalaman bekerja kantoran yang lebih banyak duduk di belakang meja hingga kini "bekerja di rumah", kita sebenarnya bisa tetap produktif untuk bekerja dan berkarya seperti hari-hari di luar bulan Ramadan.

Ada beberapa cara yang mudah dilakukan untuk menjaga agar "batere stamina" kita tidak gampang drop selama bekerja di bulan puasa. Mudah dilakukan karena sampean tidak perlu susah-susah apalagi mengeluarkan biaya mahal.  Apa saja?

Mengatur Tidur yang Cukup Selama Ramadan

Bila kita sering merasakan kantuk tak tertahan di siang hari selama bulan puasa sementara masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, berarti ada yang keliru dengan kualitas tidur kita. Sebab, mengantuk di siang hari boleh jadi pertanda tidur yang kurang.

Memasuki bulan Ramadan, badan bisa jadi kaget karena waktu tidur akan berubah sebab perlu bangun di waktu sahur. Karenanya, perlu untuk mengatur ulang jam tidur agar cukup sehingga badan tidak menjadi lemas ataupun mengantuk di saat jam-jam kerja tengah seru-serunya.

Solusinya, bila sampean pegawai kantoran yang pulang kerja sore hari dan menjelang maghrib sudah berada di rumah, upayakan untuk tidak tidur larut malam.

Pengalaman saya, ketika terbiasa tidur jam 21.00 atau jam 22.00 WIB, badan kita seolah punya "alarm" untuk terbangun sendiri pada pukul 03.00 an karena merasa tidur sudah cukup.

Harus diingat bahwa tidur merupakan kebutuhan penting selain makan dan minum. Tidur yang cukup akan membuat badan lebih bugar, meningkatkan fokus dan mengurangi stres. Bahkan, pernah ada survei yang dilakukan National Sleep Foundation (NSF), bahwa jutaan orang di Amerika Serikat mengalami berbagai masalah dikarenakan kurang tidur. Selain sakit, ada banyak orang yang mengalami kantuk di siang hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Lakukan Sahur yang di Waktu yang Benar, Perhatikan Asupan Makanan 

Makan di waktu sahur memang tidak termasuk kewajiban puasa. Namun, makan sahur bisa menentukan "batere energi" Anda selama seharian bekerja. Kita perlu sahur untuk mengisi cadangan energimu. Jika Anda terbiasa sahur di tengah malam sekalian lanjut tidur, kita berarti memadatkan waktu makan di malam hari dan tubuh akan dipaksa untuk berpuasa dengan waktu yang lebih panjang. Sehingga, kita akan merasa lebih mudah lelah.

Karenanya, penting untuk sahur dengan benar. Benar dalam arti jam sahur nya diusahakan tidak terlalu jauh dengan waktu imsak, semisla 30 menit sebelum imsak. Juga perhatikan nilai gizi asupan yang dimakan.

Perihal asupan ini, pakar kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi setidaknya 300 gram protein. Sebab, makanan yang kaya protein seperti telur, daging ayam/sapi, atau susu, akan membuat kita kenyang lebih lama dari makanan lain. Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk meninggalkan perut. Selain itu, protein juga menjaga kadar gula darah tetap, yang mencegah lonjakan kelaparan.

Dan yang tidak kalah penting adalah minum air putih yang cukup. Selama puasa, kita disarankan untuk minum 8 gelas air putih. Tentunya 8 gelas itu tidak diminum saat sahur saja. Tetapi bisa dilakukan saat berbuka puasa, periode usai berbuka hingga menjelang tidur dan saat sahur.  

Sholat Shubuh untuk Mensyukuri Hidup, Kunci Memulai Hari

Setelah bangun dari tidur yang cukup dan makan sahur yang benar, sholat shubuh di masjid yang dilanjut berdoa, sangat penting untuk orientasi diri ke arah yang positif. Salah satunya mensyukuri segala hal. Ketika mensyukuri apa yang dimiliki, kita akan memunculkan aura positif. Bahkan, syukur bisa menjadi kunci paling penting untuk memulai hari. Jika kita memulai setiap pagi menempatkan diri dalam ruang syukur, Anda siap menghadapi hari-hari yang sibuk.

Waktu selepas Shubuh juga menjadi waktu tepat untuk melakukan kontemplasi alias perenungan. Bagi saya, pagi adalah periode tepat untuk me-review apa yang sudah dicapai, direncanakan, dan yang akan dilakukan hari ini. Dengan terbiasa melakukan hal ini di pagi hari, setidaknya saya punya arah peta perihal aktivitas yang akan saya lakukan hari ini. Jadi, tidak akan ada ungkapan "bingung mau melakukan apa".

Jangan Tidur lagi Setelah Sholat Shubuh, Lakukan Aktivitas Ringan

Salah satu 'kebiasaan' yang dilakukan banyak orang adalah tidur lagi setelah makan sahur ataupun seusai Sholat Shubuh. Namun, ketika badan susah diajak bangun pagi, tidur lagi bukanlah pilihan tepat. Sebab, efek malasnya bisa berlanjut hingga siang.

Karenanya, beraktivitas fisik menjadi pilihan bijak. Tidak perlu aktivitas yang berat. Kita bisa mengerjakan aktivitas ringan semisal bersih-bersih rumah, menyiram tanaman di depan rumah atau sekadar jalan-jalan pagi di dalam komplek perumahan. Apapun itu, yang penting badan harus "dipanasi" bergerak. Sebab, dengan bergerak di pagi hari, badan akan menjadi lebih terdorong aktif dan lebih siap melakukan aktivitas seharian.

Selain itu, penting untuk meluangkan waktu selama 15 atau 30 menit untuk membaca/melihat informasi yang menggembirakan. Dengan mendapatkan informasi yang menyenangkan, kita bisa berpikir dan melihat dunia secara berbeda. Minimal, kita bisa mengawali pagi dengan mood yang bagus.

Sebab, apapun tips yang dilakukan agar batere stamina bisa tetap penuh selama bekerja sembari berpuasa, sejatinya pangkalnya adalah dari pikiran. Semangat dan mood yang bagus, bisa dimulai dari pikiran. Sebaliknya, bila gagal membangun mood bagsu di pagi hari, sangat mungkin hari-hari sampean juga akan berantakan. Selamat mencoba, selamat punya 'batere energi' stabil selama berpuasa. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun