Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jalan Terjal Tunggal Putra Indonesia di Malaysia Masters 2018

17 Januari 2018   06:24 Diperbarui: 17 Januari 2018   09:03 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ihsan Maulana Mustofa, bertemu Lin Dan di babak awal Malaysia Masters 2018/Foto: Tribunnews

Menurut Anda, apa momen terbaik dan paling berkesan bagi tunggal putra bulutangkis Indonesia di tahun 2017? Rasanya akan banyak yang menjawab "laga final Korea Open Super Series" pada September 2017 silam. Ketika dua tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, mampu menciptakan "All Indonesian Final". Itu sungguh keren.

Memang, keberhasilan Ginting dan Jojo tampil di final salah satunya dikarenakan tidak banyaknya pemain rangking 10 besar dunia yang tampil di Korea Open. Tidak ada nama Victor Axelsen, Lee Chong Wei atau Srikanth Kidambi yang memilih mundur. Toh, sukses Ginting mengalahkan Son Wan Hoo, unggulan 1 yang pada Agustus masih berstatus rangking 1 dunia, layak diapresiasi.

Namun, yang menjadi masalah adalah setelah pencapaian hebat di Korea Open itu. Hanya berselang sepekan, Ginting dan Jojo langsung terhenti di babak pertama Japan Open. Pun setelah itu, di Denmark Open, French Open, China Open dan Hongkong Open, keduanya tidak pernah lagi sampai ke final. Sukses di Korea Open seolah lenyap tanpa bekas. Ah, menjadi konsisten itu memang sulit.

Saya ingin mengandaikan sukses Ginting dan Jojo tampil di final Korea Open itu ibarat pengalaman menaiki salah satu gunung puncak tertinggi. Bahwa keduanya sebenarnya "tahu jalan" untuk mendaki hingga ke puncak teratas. Kalaupun di petualangan berikutnya ternyata mereka gagal mendaki hingga ke puncak, semoga itu bukan karena mereka lupa jalannya. Tapi karena kondisi yang kurang prima sehingga terkendala untuk sampai ke puncak. Pendek kata, bila dalam kondisi terbaik, keduanya bisa sampai ke puncak.

Jalan Terjal di Malaysia Masters

Nah, mulai hari ini, Rabu (17/1), tiga pemain andalan tunggal putra Indonesia, Ginting dan Jojo akan tampil di Malaysia Masters 2018. Ini penampilan perdana keduanya di awal tahun 2018. Dan yang langsung bikin seram, keduanya langsung menghadapi pemain kelas berat. Keduanya harus menapaki jalan terjal.

Ya, jadwal putaran pertama Malaysia Masters serasa kurang ramah bagi tunggal putra Indonesia. Ginting langsung menghadapi jagoan Tiongkok, sang juara Olimpiade 2016 dan China Open 2017, Chen Long yang jadi unggulan 3. Sementara Jojo bertemu jagoan Taiwan, Chou Tien-chen (unggulan 6) yang tahun 2017 lalu berhasil tampil di Super Series Finals, bahkan lolos hingga semifinal. Selain itu, Ihsan Maulana Mustofa yang pekan lalu sudah tampil di Thailand Masters, juga akan bertemu salah satu legenda tunggal putra asal Tiongkok, Lin Dan yang jadi unggulan 5.  

Ihsan Maulana Mustofa, bertemu Lin Dan di babak awal Malaysia Masters 2018/Foto: Tribunnews
Ihsan Maulana Mustofa, bertemu Lin Dan di babak awal Malaysia Masters 2018/Foto: Tribunnews
Merujuk pada jadwal menegangkan di awal turnamen Malaysia Masters tersebut, tunggal putra Indonesia wajib langsung panas. Tidak apa-apa ketiganya berstatus pemain non unggulan. Trio Ginting, Jojo dan Ihsan hanya perlu tampil dalam form terbaiknya untuk bisa membuat kejutan besar. 

Pemanasan Jelang Kualifikasi Thomas Cup

Nah, kebetulan, awal pekan ini, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengumumkan tim putra dan putri Indonesia yang akan tampil di Badminton Asia Team Championship 2018 di Malaysia pada awal Februari nanti. Ajang ini sekaligus menjadi kualifikasi Thomas/Uber Cup yang akan digelar di Thailand pada Mei nanti.

Di tim putra, Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana plus Firman Abdul Kholik menjadi andalan di sektor tunggal. Sementara ganda rangking 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon akan menjadi pilihan utama di nomor ganda. Selain itu masih ada dua pemain senior, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, serta Angga Pratama dan Rian Agung Saputro yang diharapkan semakin menambah kekuatan tim putra Indonesia. 

Tahun 2016 lalu, tim putra menjadi juara ajang ini. Di final, tim Indonesia mengalahkan Jepang, dengan skor 3-2. Sayangnya, di putaran final Thomas Cup 2016, Indonesia harus puas hanya menjadi runner up usai kalah 2-3 dari Denmark. Merujuk pada skor itu, kekalahan itu terjadi pada duel tunggal putra ketiga.

Karenanya, Malaysia Masters 2018 akan menjadi panggung tepat bagi trio tunggal putra Indonesia, Ginting, Jojo dan Ihsan untuk "memanasi mesin" jelang tampil di Badminton Asia Team Championship 2018. Kebetulan, ketiganya akan menghadapi lawan kelas berat. Tentunya itu menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengukur kemampuan melawan pemain-pemain kelas dunia.

Andai ketiganya bisa menang di putaran pertama Malaysia Masters dengan menyingkirkan para unggulan, itu sungguh start keren. Dan itu menjadi bekal bagi Ginting, Jojo dan Ihsan untuk menapaki jalan sulit menuju puncak. Terpenting, mereka mengirim pesan kepada pecinta bulutangkis tanah air bahwa mereka tidak pernah lupa jalan mendaki prestasi puncak tertinggi. Salam     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun