Merujuk pada esensi tujuannya, mudik itu memang penting dan bermanfaat untuk menguatkan silaturrahmi. Terlebih bagi kita yang bekerja di luar kota dan jarang sekali pulang. Momen mudik bisa menjadi momentum untuk bertemu kembali dengan keluarga besar. Namun, jangan sekali-kali demi mudik lantas mengabaikan keselamatan. Bahwa siap mudik, siap selamat di jalan.
Dulu, sekira lima tahun lalu, sore sepulang kerja pada beberapa hari jelang Hari Raya, saya acapkali berpapasan dengan masyarakat yang mudik memakai sepeda motor. Tak sekadar mengendarai motor, tetapi penampakan mereka sangat ajaib. Ada motor dinaiki empat orang (orang tua dan dua anaknya). Parahnya, itu masih ditambah barang-barang bawaan yang ditaruh di jok belakang dan bagian samping motor. Tentu saja, duduk berdesakan dengan barang di atas motor, sangat tidak nyaman bagi pemudik. Ironisnya, cara mudik ribet seperti itu dulunya sangat diminati masyarakat.
Padahal, mudik dengan cara seperti itu sangat membahayakan keselamatan pengendara karena gerak mereka untuk menguasai motor jadi tidak leluasa. Terlebih dalam kondisi berpuasa dan jalanan yang sesak oleh kendaraan, perjalanan menjadi melelahkan dan konsentrasi berkendara mudah menurun. Dan itu menjadi awal terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban.
Tidak mengherankan bila beberapa tahun lalu, angka kecelakaan ketika mudik hari raya--utamanya pengguna motor--masih tinggi. Data dari Kementerian Perhubungan, pada Lebaran tahun 2015 lalu, tercatat ada 4661 kecelakaan pemudik menggunakan sepeda motor. Lalu pada 2016 lalu, kecelakaan kendaraan roda dua mencapai 70 persen dan mendominasi angka kecelakaan.
Gagasan Kemenhub ini lantas diikuti oleh Dinas Perhubungan di level provinsi yang juga menggelar mudik gratis untuk pengguna sepeda motor dengan menggunakan moda transportasi bus. Sehingga, bukan hanya masyarakat di Jakarta yang akan mudik ke kampung halamannya yang bisa menikmati kemudahan mudik ini. Masyarakat di provinsi di luar Jakarta juga bisa merasakan nikmatnya program mudik gratis ini. Apalagi, moda transportasi mudik gratis yang digelar pemerintah ini juga fleksibel. Tidak hanya bus, tapi juga kapal laut dan kereta api.
Dan, kabar bagusnya, kebijakan mudik gratis pemerintah ini terbukti cukup ampuh untuk mengurangi angka kecelakaan yang terjadi di jalanan selama mudik Lebaran. Dari data yang ada, angka kecelakaan selama mudik dari tahun 2014 ke 2015 dan 2016, terus menurun. Semoga di tahun 2017 ini jumlah kecelakaan di jalan selama mudik, semakin jauh berkurang.
Mudik Aman dan Nyaman dengan Mudik Gratis Pemerintah
Kebijakan Kementerian Perhubungan menggelar mudik gratis ini direspons bagus oleh masyarakat. Setiap tahun, program ini ditunggu-ditunggu masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Tidak heran, ketika pendaftaran dibuka, peminatnya membludak.
Tinggi nya animo masyarakat tersebut bukan hanya karena bisa mudik tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis. Namun, ada banyak kemanfaatan yang bisa dirasakan pemudik yang mengikuti mudik bareng. Berikut adalah beberapa kemanfaatan yang bisa dirasakan pemudik dengan ikut mudik gratis. Saya merangkum nya dari hasil wawancara dengan beberapa orang yang rutin mengikuti mudik gratis.
1. Fasilitas Nyaman