Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mourinho yang Kini Gampang Baper, Kenapa?

24 Oktober 2016   13:55 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:27 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mou kala membisiki Conte/Daily Mail

“You do it at 1-0, not at 4-0”.  

Mou rupanya kesal dengan Conte atas sikapnya ketika mengompori suporter untuk bernyanyi di akhir laga. Menurut Mou, sikap itu tidak perlu dilakukan Conte karena Chelsea sudah unggul 4-0. Beda cerita bila Chelsea baru unggul 1-0. Mou bahkan menuding Conte tidak respek dengan tim lawan. Conte menampik bila dituding tidak respek pada lawan. Dia menyebut berdasarkan pengalamannya sebagai pemain, adalah lumrah ketika penonton memotivasi pemain dan pemain memang butuh itu. 

Mou kala membisiki Conte/Daily Mail
Mou kala membisiki Conte/Daily Mail
Well, komentar Mou itu mendapat banyak respon dari pembaca berita ini yang mayoritas berisi sindiran untuk Mou. Pelatih yang menjuluki dirinya sebagai spesial one ini dituding munafik. Bahwa Mou bicara soal respek sementara ketika dulu melatih Chelsea, Mou acapkali meninggalkan lapangan sebelum laga benar-benar berakhir karena tahu timnya sudah unggul dua gol.  

Ada juga pembaca yang menyindir “apa hak nya Mourinho melarang orang berselebrasi”. Ada pula yang mengingatkan Mou, bagaimana dengan keputusannya mengirim Bastian Schweinsteiger yang seorang juara dunia justru ditempatkan di tim bocah resesves United, apakah itu bukan sebuah tindakan yang respek.

Hmmm sepertinya Mourinho terlalu bawa perasaan. Ya, kekalahan telak itu rupanya membuat Mourinho jadi baper. Betapa tidak Baper, di stadion yang dulu menjadi rumahnya, di tempat yang dulu namanya begitu dipuja dan dieluk-elukkan, Mourinho justru dipermalukan. Dan yang mempermalukan adalah orang baru.

Tetapi, Mou sejatinya malu besar bukan hanya karena kekalahan atas Chelsea itu. Dia Baper karena sebagai “senior” di Liga Inggris, dia kini tertinggal dari para pelatih seumur jagung di liga paling gemerlap itu. Tidak hanya Conte. Tapi juga Pep Guardiola, Juergen Klopp dan Mauricio Pocchettino, setiap pekan konsisten berlomba mendapatkan hasil bagus. Sementara Mourinho masih terlihat kesulitan menemukan komposisi terbaiknya.

Situasi pelik di United yang semakin memperlihatkan mereka bakal sulit jadi juara Liga Inggris musim ini, jadi cerminan Mou belum menemukan tim ideal untuk memburu gelar. Kekalahan dari Chelsea merupakan kekalahan ketiga United. Tim Setan Merah kini ada di posisi tujuh (14 poin) dan tertinggal enam poin dari Manchester City di puncak klasemen.

Kelihatannya memang “cuma”berjarak  enam poin. Tetapi, dengan permainan mencemaskan yang ditampilkan United di Stamford Bridge tadi malam, juga belum ‘meledak’nya Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic, rasanya sulit membayangkan United bisa menyalip tim-tim di atas nya. Bila begitu, rasanya kita akan lebih sering melihat Mourinho baper kala beradu strategi dengan pelatih-pelatih lainnya.  Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun