Kini, di era Fernando Santos, Portugal kini telah berubah gaya. Dari tim yang mengandalkan permainan atraktif, menjadi tim yang bermain sangat pragmatis. Portugal bukan lagi tim yang pernah disebut sebagai “Brasil nya Eropa”. Tetapi, lebih terlihat sebagai tim yang menomorsatukan pertahanan. Tengok, dari tujuh kemenangan di kualifikasi, semuanya diraih dengan skor selisih satu gol, 1-0 (empat laga), 2-1 (dua laga) dan 2-3 (satu laga). Dan itu berlanjut di EURO 2016.
Meski, pertahanan Portugal sejatinya bermasalah. Mengingat usia bek-bek tengah Portugal sudah tidak lagi muda. Pepe (33 tahun), Bruno Alves (34 tahun). Malahan Ricardo Carvalho yang terus dipasang, sudah berusia 38 tahun. Andai Lewandowski bisa kembali garang, tentunya itu akan menjadi makanan ringan baginya.
Lalu, bagaimana hasil akhir laga ini? Ah, saya hanya mengucapkan selamat menikmati pertandingan ini. Semoga saja kedua tim tidak lagi malu-malu. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H