Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kali Ini Giliran Atletico yang Juara ?

27 Mei 2016   10:44 Diperbarui: 27 Mei 2016   10:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan Balas Dendam---Simeone menganggap final kali ini sebagai kesempatan baru/uefa.com

Dibanding final 2014 lalu, kali ini ada cukup banyak orang yang percaya, Atletico bisa mengalahkan Real Madrid. Termasuk pelatih yang memberikan gelar La Decima untuk Madrid, Carlo Ancelotti. Apalagi, Simeone juga pernah mengalahkan Real Madrid era Zinedine Zidane, 1-0 di Santiago Berbaneu pada Februari lalu. Jadi, adakah kisah balas dendam bagi Atletico di final kali ini ?

Simeone menyebut tidak ada istilah balas dendam di sepak bola ataupun dalam kehidupan. Baginya, yang ada hanyalah kesempatan baru. “Revenge (balas dendam) itu kata negtif. Sementara opportunity (kesempatan) itu mengandung optimisme, percaya diri dan menjemput apa yang akan terjadi. Itu yang ingin kami perlihatkan di final Liga Champions nanti,” sambung Simeone.

Bukan Balas Dendam---Simeone menganggap final kali ini sebagai kesempatan baru/uefa.com
Bukan Balas Dendam---Simeone menganggap final kali ini sebagai kesempatan baru/uefa.com
Saya kok punya “teori sendiri” terkair siapa juara Liga Champions tahun ini. Bahwa, tim yang kalah secara menyakitkan di final Liga Champions, lantas bisa juara dalam dua tahun atau beberapa tahun berikutnya. Itu yang terjadi pada Bayern Munchen ketika juara pada 2001 silam. Dua tahun sebelumnya, Bayern patah hati ketika kalah 1-2 dari Manchester United lewat dua gol dalam periode 114 detik di masa injury time. Lalu, 2007 silam, AC Milan juara usai mengalahkan Liverpool. Dua tahun sebelumnya. Liverpool mengalahkan Milan dengan cara menyakitkan, tertinggal 0-3 di babak pertama, lantas disamakan dan menang adu penalti. Terakhir, Chelsea juara pada 2012. Empat tahun sebelumnya, Chelsea nyaris juara andai John Terry tidak terpeleset dalam adu penalti melawan Manchester United.

Jadi, kali ini giliran Atletico Madrid yang juara? Bisa jadi. Kalau saya jadi komentator lagi, boleh jadi “mimpi buruk” saya berlanjut. Bahwa, ada kemungkinan laga bakal berakhir adu penalti ataupun perpanjangan waktu. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun