Bila kita amati, di musim ini, “bantuan semesta” untuk Leicester City itu telah beberapa kali terlihat.
Dua pekan lalu misalnya, ketika menjamu West Ham United, Leicester sepertinya akan kalah. Hingga menit ke-90, West Ham masih unggul 2-1 dan Leicester bermain dengan 10 pemain karena Jamie Vardy dikartu merah. Yang terjadi, Leicester mendapat hadiah penalti di menit akhir dan bisa memaksakan skor 2-2. Keputusan wasit memberi penalti itu dinilai sumir oleh pundit football di Inggris. Tetapi, hasil akhir laga toh tidak berubah.
Bantuan semesta yang paling mencolok adalah kekompakan tim-tim The Big Four yang tampil memble. Sang juara bertahan, Chelsea, sudah masuk kotak sejak akhir tahun lalu. Begitu pula Manchester United. Sementara Arsenal dan Manchester City yang sempat melaju kencang di awal tahun, juga keluar dari perburuan gelar di bulan Maret. Dan sejak April lalu, perburua gelar hanya melibatkan Leicester dan Tottenham. Ya, jarang-jarang tim-tim elit Liga Inggris “kompak” untuk tampil tidak konsisten seperti di musim ini.
Bantuan semesta yang terakhir adalah adanya “pertolongan” dari tim-tim lain. Pertolongan ini bisa berwujud ‘menjegal’ pesaing Leicester seperti yang diperlihatkan West Bromwich Albion dini hari tadi. Skenario pertolongan dari tim lain ini bisa kembali terjadi pada pekan depan.
Bukan dalam bentuk Manchester United akan “mengalah” pada Leicester. Tetapi berwujud kengototan Chelsea untuk mengalahkan Tottenham di Stamford Bridge. Ya, Chelsea yang sudah selesai urusan dengan liga, bisa ‘memilih’ akan memberikan kepada siapa, mahkota juara Liga Inggris yang mereka raih musim lalu.
Dan bila harus memilih, tentunya Chelsea akan lebih suka bila Leicester yang juara. Bukan karena kostumnya sama-sama biru. Tetapi karena gengsi sesama tim London. Fans Chelsea tentunya tidak ingin Tottenham juara. Itu pula yang disampaikan bintang Chelsea, Eden Hazard.
“Saya dan fans Chelsea, tentunya tidak menginginkan fans Spurs merayakan gelar juara. Leicester pantas menjadi juara karena penampilan luar biasa mereka,” kata Hazard.
Bila sudah begitu, rasanya tidak perlu menunggu sampai akhir kompetisi untuk tahu siapa juara Liga Inggris. Leicester bisa mengunci gelar di pekan ke-36. Lantas, merayakan pesta juara dengan fans ketika menjamu Everton di King Power Stadium sepekan berikutnya. Bukankah skenario seperti itu yang diingini oleh semesta, eh diingingi oleh fans Leicester. Salam. Selamat beraktivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H