Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Zidane dan Rahasia “Kembali Cerianya" Real Madrid

20 April 2016   12:33 Diperbarui: 20 April 2016   22:40 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kewajaran bila seseorang sekadar mendapat “nilai biasa-biasa saja” dalam periode pertama 100 hari kerja. Namun, akan menjadi luar biasa bila dalam 100 hari kerja tersebut, yang bersangkutan mendapatkan nilai istimewa. Nila A dalam 100 hari (plus beberapa hari) iItu rasanya pantas diberikan kepada Zinedine Zidane.

Ya, sejak ‘naik kelas’ menjadi pelatih senior Real Madrid per 4 Januari 2016 lalu, Zidane dianggap telah membawa perubahan masif di tubuh tim pengoleksi 10 gelar Liga Champions ini. Perubahan masif itu terlihat mencolok dari cara bermain dan semangat bermain pemain-pemain Real Madrid yang berwujud pada hasil.

[caption caption="Zinedine Zidane, berhasil mengembalikan keceriaan di Real Madrid/uefa.com"][/caption]Memang, Real Madrid masih ada di posisi ketiga klasemen Liga Spanyol. Tetapi, selama putaran kedua Liga Spanyol, dari 14 pertandingan, Real Madrid meraih poin paling banyak 35 poin dibandingkan pimpinan klasemen, Barcelona (31 poin) dan Atletico Madrid (32 poin).

Padahal, ketika didaulat menggantikan Rafael Benitez, tidak banyak yang meyakini Zidane bakal sukses. Palingan hanya teman-teman dekat Zidane, seperti eks pemain Real seperti Roberto Carlos dan David Beckham yang meyakini bapak empat anak ini bakal sukses.

Maklum, Zidane dianggap tidak cukup sukses menangani Real Madrid B. Di kompetisi level junior, Real asuhan Zidane hanya ada di klasemen tengah, wira-wiri di posisi tujuh dan delapan. Zidane juga dianggap minim pengalaman melatih. Singkat kata, dia hanya besar sebagai pemain. Tetapi tidak sebagai pelatih.

Ketika Zidane menjalani debut kepelatihan nya dengan kemenangan 5-0 atas Deportivo di Bernabeu, itu hanya dianggap biasa. Sebab, lawannya memang belum selevel Real. Pun sepekan kemudian ketika Real menang 5-1 atas Sporting Gijon. Apalagi, di laga ketiga, lawatan ke markas Real Betis hanya berakhir 1-1.

Tetapi, pekan demi pekan, Real terlihat stabil di bawah Zidane. Termasuk kemenangan agregat 4-0 atas AS Roma di babak 16 besar Liga Champions Puncaknya ketika Real menang 2-1 atas rival abadi mereka, FC Barcelona di Nou Camp. Padahal, di paro pertama, Real di era Benitez, dihajar Barcelona 0-4 di Bernabue. Puncaknya lagi ketika membawa Real lolos ke semifinal lewar come back menawan atas Wolfsburg.

Statistik mencatat, prosentase kemenangan Zidane dalam 18 laga Real Madrid di semua ajang mencapai 78 persen. Rinciannya, 14 kali menang, 2 kali imbang dan 2 kali kalah. Karenanya, sebagai ‘orang baru’, rasanya pantas bila Zidane diberi nilai A.

Apa rahasia sukses Zidane ?

Rahasianya adalah kedekatan Zidane dengan pemain-pemain Real. Selasa (19/4) kemarin, AS TV (media berbasis di Madrid) menayangkan video sesi latihan Real Madrid berdurasi 34 detik. Terlihat, Gareth Bale mengumpan pende ke Zidane. Diantara ‘kepungan’ tiga pemain, Zidane mengembalikan umpan Bale dengan pas, tepat sasaran. Dan Bale mengakhiri umpan dari sang pelatih dengan tendangan keras kaki kiri yang menjebol gawang Keylor Navas.

Video itu menunjukkan metode kepelatihan Zidane. Dia memiliki pendekatan berbeda dibanding Benitez. Dia memilih membaur dengan pemain. Tidak berjarak. Dia seringkali terjepret kamera sedang ikut bermain. Bahkan, meliuk-liuk memperlihatkan skill olah bola nya yang memang masih menawan. Usai latihan, dia terlihat ngobrol santai dengan para pemainnya.

Zidane mampu mengambil hati Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Dia tidak memposisikan sebagai seorang bos yang berjarak dengan pemainnya sehingga pemain menjadi sungkan. Dia juga tidak ‘tersandera’ oleh kebintangan pemain Madrid. Sebab, bukan rahasia bila nasib pelatih di Madrid, banyak bergantung pada kemampuannya dalam ‘menaklukkan’ pemain-pemain bintang.

Pengalaman menjadi pemain besar membuat Zidane secara tidak langsung menguasai ilmu psikologis dalam menangani pemain-pemain mega bintang di Real Madrid. Statusnya sebagai pemain pengoleksi gelar piala dunia, piala eropa, pemain terbaik dunia dan peraih trofi Liga Champions, membuat pemain-pemain bintang Madrid, tidak merasa lebih hebat dan lebih tahu. Karena itulah, Zidane mampu ‘mendamaikan’ Ronaldo dan Bale yang selama ini dianggap saling pamer kebintangan. Yang terjadi, mereka percaya kepada Zidane. Dan rasa percaya kepada pelatih itu membuat Ronaldo cs lebih bersemangat ketika bermain. Dan, hasilnya pun nyata.

“Zidane memotivasi kami untuk jangan pernah panik meski seberat apapun tekanan yang kami terima,” ujar Sergio Ramos, kapten Real Madrid.

Cara melatih Zidane ini beda dengan cara Benitez yang justru menciptakan riak di tim. Media pernah memberitakan kemarahan Ronaldo karena disuruh Benitez berlatih menendang bola mengenai mistar gawang. Latihan itu disebutnya sia-sia karena ketika bermain yang dibidik adalah celah di gawang, bukan mistar. Serta, ‘malu-malu’ nya Benitez memuji Ronaldo sebagai pemain terbaik dunia.

Well, kembali ke Zidane, Real yang sempat murung dan kehilangan harapan, kini kembali ceria. Ceria karena kembali memiliki peluang meraih dua gelar: Liga Champions dan Liga Spanyol. Di Liga Champions, Real hanya berjaak dua laga dari fina. Di Liga Spanyol, masih ada lima laga penentuan. Dini hari nanti, Real Madrid akan menjamu Villarreal pada laga pekan ke-34.

Bukan laga mudah. Villarreal kini ada di peringkat empat dan juga lolos ke semifinal Liga Europa. Tetapi, di Bernabeu, Real era Zidane acapkali tampil menggila. Bulan lalu, tim kuat, Sevilla bahkan dihajar 4-0. Bagaimana kali ini? Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun