Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kerennya Liverpool Era Klopp

11 Maret 2016   10:08 Diperbarui: 11 Maret 2016   15:29 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila pada 17 Januari lalu, ketika menjamu United di Liga Inggris, Liverpool menguasai permainan tetapi kalah 0-1 lewat gol Wayne Rooney. Kali ini, Liverpool mendapat hadiah pantas dari permainan ciamik mereka. Liverpool yang selama bertahun-tahun identik dengan permainan kick and rush ala tim-tim tradisional Inggris, kini menjelma menjadi tim dengan permainan yang enak dilihat.
Dan tranformasi permainan plus kemenangan meyakinkan atas United itu tidak lepas dari pria bernama Juergen Klopp. Klopp membuktikan dirinya tidak sekadar omong besar ketika sebelum undian 16 besar menyebut harapannya agar Liverpool bertemu United. Klopp tahu cara menaklukkan United. Dan memang, terlihat secara kasat mata, sejak era Klopp, permainan Liverpool jauh berubah. Meskipun, tidak setiap pekan Liverpool tampil brilian.

[caption caption="Ekspresi Klopp usai Liverpool bikin gol/BBC Sports"]

[/caption]

Klopp juga termasuk “media darling” di Inggris. Komentarnya ketika jumpa pers sangat dinanti wartawan. Terakhir, dia menyebut laga ini sebagia “mother of football” yang lantas dikutip banyak media. Ekspresinya di pinggir lapangan ketika pertandingan, juga jadi sorotan. Bagaimana luapan kegembiraannya ketika Sturridge mencetak gol pertama dan gol kedua lewat Firmino. Juga ekspresinya ketika peluang Liverpool gagal menjadi gol. Serta, bagaimana kedekatannya dengan pemainnya. Ketika Joe Allen measuk menggantikan Sturridge di menit ke-64, dia melakukan tos tangan lantas memeluk pemain asal Wales itu sebelum masuk ke lapangan. Humanisme ala pelatih ini yang jarang dimiliki pelatih-pelatih top.

Yang jelas, kemenangan Liverpool ini masih koma. Belum titik. Pekan depan, giliran Liverpool away ke markas MU untuk menjalani leg kedua. Namun, kemenangan ini membuat peluang Liverpool lebih besar untuk lolos ke perempat final. Sekali saja Liverpool bisa mencetak gol di Old Trafford pekan depan, United harus membalasnya dengan empat gol. Sebab, semisal menang 3-1, itu tidak cukup bagi United karena agregat akan sama 3-3, tetapi Liverpool unggul gol away. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun