Dari pendekatan target, tidak ada yang salah dengan keputusan Klopp itu. Dengan Liverpool selangkah lagi tampil di final, sebuah hal wajar bila Klopp memilih memainkan pasukan terbaiknya kala meladeni Stoke di semifinal Piala Liga. Klopp tentu tidak ingin melewatkan kesempatan meraih trofi pertama.
Bicara target, bila menerka pemikiran Klopp, target realistis The Normal One di musim pertama nya adalah meraih satu trofi dan sebisa mungkin membawa Liverpool merebut tiket ke Liga Champions. Artinya, Liverpool minimal kudu finish di empat besar di Premier League musim 2015/16 ini. Liverpool kini ada di posisi 7 dengan 34 poin, selisih 8 poin dengan tim urutan 4, Tottenham Hotspur (42 poin). Dengan Premier League masih menyisakan 15 laga, kemungkinan apapun masih bisa terjadi. Termasuk kemungkinan Liverpool masuk empat besar.
Nah, memainkan skuad muda di Piala FA tersebut, juga masih terkait target Liverpool di Premier League. Sebab, tengah pekan ini, Rabu (3/2), Liverpool akan melakoni laga berat: away ke markas tim pemuncak klasemen, Leicester City. Lalu, Sabtu (6/3), menjamu Sunderland di Anfield. Makanya, Klopp ingin tim nya dalam kondisi segar sebelum menantang Leicester City.
Toh, Liverpool belum tersingkir dari Piala FA. Hasil 0-0 berarti membuat Liverpool kudu melakoni laga replay melawan West Ham (gantian West Ham jadi tuan rumah) pada 10 Februari mendatang. Memang, Liverpool berarti kudu memainkan pertandingan esktra yang menguras tenaga. Toh, Klopp punya pasukan mudah yang siap bergantian tampil dengan seniornya.
Tetapi, saya kok meyakini, Klopp akan memainkan tim terkuatnya kala meladeni West Ham di laga reply nanti. Apalagi bila Liverpool mampu memenangi dua laga Premier League pekan ini. Klopp tentunya tak mau “melepas” Piala FA begitu saja. Salam