daun kelor kepada warga setempat. Melalui inisiatif ini, mereka berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan meminimalisir masalah stunting di Desa Gunungan, Kabupaten Wonogiri.
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam kelompok 32 dan sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan stunting dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan pembagianSebagaimana diketahui stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang berusia di bawah lima tahun yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini terjadi saat anak masih berada dalam fase janin hingga anak berusia 23 bulan. Tentu masalah stunting tersebut masih menjadi fokus bagi pemerintah khususnya dalam program pembangunan negara di bidang kesehatan. Hal ini dikarenakan stunting memiliki dampak jangka panjang sehingga dapat memengaruhi kemampuan kognitif anak.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Desa Gunungan, Kabupaten Wonogiri, para mahasiswa KKN 32 UNS turut serta berkolaborasi dengan  tenaga medis lokal yakni Ibu Dewi Psupitasari selaku Bidan dari Puskesmas Manyaran, Kabupaten Wonogiri sebagai narasumber. Mereka memberikan pengetahuan kepada warga mengenai manfaat daun kelor yang kaya akan nutrisi penting dan juga memiliki kandungan protein yang tinggi, yang sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Acara ini dilakukan bersamaan dengan pertemuan Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pertemuan tersebut dilakukan di Balai Desa Gunungan pada pukul 09.00 WIB yang turut dihadiri oleh Kepala Desa Gunungan, Ketua dan Kader PKK Desa Gunungan.
Berkaca pada hal tersebut, Mahasiswa KKN 32 UNS menginisasi program kerja sosialisasi stunting dengan menyampaikan materi terkait kebijakan hukum pencegahan stunting serta memberikan alternatif pencegahan stunting yaitu daun kelor. Acara kemudian dilanjutkan oleh penyampaian materi dari narasumber Ibu Dewi Puspitasari selaku Bidan pada Puskesmas Manyaran, Kabupaten Wonogiri secara mendetail. Lebih lanjut, pasca penyampaian materi oleh narasumber, dilaksanakanlah pemberian setek kelor secara simbolis kepada Ketua PKK. Acara PKK pun dilanjutkan dengan kegiatan rutin PKK yang diakhiri oleh pembagian 100 setek kelor oleh Mahasiswa KKN 32 UNS dalam wadah polybag kepada para kader PKK, perangkat desa, dan sebagian diletakkan di balai desa. Pembagian 100 setek kelor dilakukan sebagai bentuk ajakan mengembangkan dan memanfaatkan nutrisi dalam pohon kelor untuk membantu dalam pertumbuhan gizi anak. Diharapkan bahwa kegiatan semacam ini akan menjadi langkah awal dalam memerangi stunting dan masalah gizi di wilayah tersebut. Melalui kolaborasi yang lebih luas antara universitas, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya, diharapkan bahwa Indonesia dapat mencapai perkembangan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H