Mohon tunggu...
Hadassah O
Hadassah O Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati Sosial

Orang Korea yang tinggal di Indonesia Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekayaan dan Orang Kaya Menurut Kacamata Alkitab

2 Oktober 2019   15:37 Diperbarui: 2 Oktober 2019   15:48 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amsal 23:4 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.

23:5 Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.

Alkitab tidak berbicara secara negatif tentang kekayaan itu sendiri. Namun, tentang sikap mengejar kekayaan, dan tentang orang kaya, peringatannya sangat keras dan mengerikan. Mengapa begitu?

Pertama, sikap mengejar kekayaan dan status seseorang yang sudah jadi orang kaya membuktikan keserakahannya. Dan Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa keserakahan sama dengan penyembahan berhala.

Kolose 3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

Di sini mungkin bisa muncul kontroversi bahwa lho, bukannya jika dengan sikap rajin dan gigih bekerja keras otomatis akan jadi kaya sekalipun orang tersebut tidak menargetkan meraih kekayaan? Benar. Namun, yang dikehendaki Allah dari orang-orang yang jadi mencapai kekayaan adalah berbagi dengan sesama! Jika orang-orang yang jadi mencapai kekayaan berbagi dengan sesama yang membutuhkan, maka meskipun dia sudah mencapai kekayaan, tetapi dia tidak akan menjadi orang kaya, sebab kekayaannya akan mengalir terus melalui dia. Itulah yang dihendaki Allah terhadap umat manusia.

Ada orang yang dikaruniai bakat dan talenta untuk menghasilkan uang. Ada juga yang tidak demikian. Apakah yang diharapkan Allah dari kondisi yang seperti ini? Adalah keseimbangan yang indah dan harmonis melalui sikap manusia yang membuang keserakahan dan keegoisan, seperti firman berikut.

2Korintus 8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. 8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."

Allah berat sekali menerima orang-orang yang menampung saja kekayaan di dalam dirinya hanya untuk dirinya dengan tidak mengalirkan ke mana itu dibutuhkan. Itu adalah sikap hati yang sungguh najis di mata Tuhan. Maka Tuhan sangat berat menerima orang-orang kaya yang serakah dan najis ini di dalam kerajaan-Nya.

Alasan kedua orang-orang kaya susah masuk kerajaan Sorga adalah bahwa mereka tidak mempunyai sesuatu yang bernilai tukar yang cukup dengan kerajaan Sorga. Tadi di depan sudah dikatakan bahwa kekayaan adalah sesuatu yang memiliki nilai tukar. Kekayaan duniawi memiliki nilai tukar yang amat tinggi di dunia ini. Namun, itu sama sekali tidak memiliki nilai tukar bagi Allah atau di kerajaan Sorga. 

Apa yang memiliki nilai tukar yang tinggi bagi Allah dan di kerajaan-Nya ialah sikap bekerja keras, gigih dan setia, sikap berbagi, sikap tulus dan rendah hati, dan sikap memperhatikan sesama. Sikap-sikap seperti ini memiliki nilai tukar yang amat tinggi bagi Allah dan kerajaan-Nya sehingga ketika Allah menemukan sikap (orang) seperti ini, langsung mau mengambilnya dengan membayar harga paling tinggi, yaitu Anak Tunggal-Nya dan kerajaan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun