Mohon tunggu...
Hadasa Nababan
Hadasa Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas HKBP Nommensen Medan

Saya memiliki hobby membaca dan menonton masalah masalah terkini mengenai perkembangan yang ada di Indonesia. Saya juga gemar berdebat mengenai masalah politik, ekonomi dan sosial yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

00.00 Candle

19 November 2024   10:52 Diperbarui: 19 November 2024   11:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

it turned out that the smile was still the same, and the warmth of the light was still the same

but the shadow still hugged him tightly

i can't imagine how much the light wanted to disappear again

when his soft hand held the light 

i thought they would run together again in this world of romance

running aimlessly hoping they could learn to embrace each other's selfishness

unfortunatelly he was even more selfish

he held the light when the shadow hugged him

at least i know what crossed the light's mind

at least i know that the light still want to see him for a moment

starting from a distance, enjoying how perfect he was

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun