Mohon tunggu...
Muhammad Habib
Muhammad Habib Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang bertualang di dunia penulisan. Konten favorit: puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tusukan Angin Fajar

2 September 2024   14:24 Diperbarui: 2 September 2024   14:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tusukan Angin Fajar

Oleh : Muhammad Habib

Tetes air mata bagai embun pagi

Sendiri sepi menusuk hingga ke hati

Warna cerah tiba-tiba berubah gelap

Dapatkah aku bertahan?

Sayup angin malam menembus hingga badan

Kain penghangat tergenggam

Namun, tak mampu menghangatkan

Siapa lagi penghangat di kala malam?

Siapa lagi penyejuk di kala siang?

Aku bertanya kepada angin malam

Hai kamu... Bisakah memaknai puisi "Tusukan Angin Fajar" ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun