Namun nyatanya, fakta di lapangan tidak semudah itu warga Nahdliyin digembosi. Secara struktural mungkin ada pengaruh, tapi secara kultural warga Nahdliyin cenderung pilih PKB. Diketahui secara formal PBNU hanya mengakui PKB sebagai satu-satunya partai yang didirikannya. NU maupun PKB juga memiliki ideologi yang sama. Â
Sejarahnya PKB lahir dari basis dukungan yang jelas, warga Nahdliyin. Hingga membentuk relasi yang kuat antara NU sebagai organisasi sosial keagamaan dengan PKB. Selain itu PKB satu-satunya partai politik yang memiliki AD/ART yang senafas dengan NU.
Saya sendiri tak perlu jauh menganalisis, karena saya termasuk yang terseret arus kuat itu. Secara kultural keluarga besar saya NU. Rumah saya berdekatan dengan Alm. Bapak H. Damanhuri Sodiq, yang dalam dokumen sejarah NU Karawang dan tercatat pula dalam sejarah Karawang yang dibacakan setiap HUT Kabupaten Karawang sebagai salah satu tokoh NU terbaik di masanya.
H. Damanhuri Sodiq pernah menjadi Ketua PC GP. Ansor Karawang/Wakil Ketua PCNU Karawang, dan pernah menduduki jabatan Ketua DPR-GR Kabupaten Karawang (1964/1968) semasa Letkol (inf) Husni Hamid menjabat Bupati Karawang.
Dulu waktu masih kecil, kalau Jumatan di Mesjid Nurul Anwar Sadamalun Karawang, beliau yang Khotbah. Seratus meter dari rumah kami ada Madrasah Al Hidayah, beliau pula yang selalu mendorong anak-anak bersekolah. Beliau seorang kakek, bapak dan guru. Hubungan kami seperti saudara sendiri, sampai kini saya masih menyimpan buku Islam dan Sosialisme, pemberiannya.
"Hinga mau tak mau keluarga Nahdliyin, nex generation memilih PKB sebagai wadah aspirasi politiknya yang resmi," kata Heigel. Â
"Selain itu, ada hal mendasar terkait sikap politik NU: Pertama, assiyasatu juz-un min aj- zaisy syari'ah (politik adalah bagian dari syariah), yang berarti bahwa berpolitik sesungguhnya bagian dari perjuangan menegakkan syariah dan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta bernilai ibadah.
Kedua, assiyasatu mabniyatun 'ala 'aqidatiha (politik dibangun atas dasar ideologinya). Maka, sudah seharusnya warga NU mendukung dan memilih PKB, karena aqidah (ideologi) PKB sama persis dengan aqidah NU.
Ketiga, assiyasatu istishlahu annas ila at thoriqi al munji dunyan wa ukhron (politik adalah upaya untuk kemaslahatan bagi umat manusia menuju jalan yang menyelamatkan dunia dan akhirat). Itulah yang sering diwejangkan sesepuh kami dulu," ujarnya.
Menurut Heigel, yang menarik  lainnya dari PKB bagi kaum milenial. Meskipun dilahirkan oleh kalangan NU, PKB tidak didesain sebagai partai yang menempatkan agama sebagai ideologi atau lebih khusus lagi sebagai partai Islam.