Pada hari terakhir yaitu tanggal 28 Februari 2022, orang yang tervaksin berada pada angka 115 orang dengan warga yang ber-KTP DKI sebanyak 110 orang dan 5 orang ber-KTP di luar DKI, hal ini lumayan jauh dari target yang ingin dicapai yaitu sebanyak 150 orang dan yang terdaftar hanya sebanyak 117 orang.
Dalam penanggulangan penyebaran virus covid-19 ini bukan hanya dilakukan dengan penyebaran vaksinasi saja namun juga perlu diperlakukannya beberapa kebijakan demi mengurangi serta menanggulangi pengaruh dan penyebaran virus tersebut.Â
Adapun berbagai kebijakan yang telah ditetapkan dari ketua RW.011, Kelurahan Cipinang Cempedak ialah dengan melakukan pembatasan aktivitas terhadap masyarakat dengan diberlakukannya penutupan pintu gerbang dan portal guna membatasi akses keluar maupun masuk masyarakat ke dalam wilayah tersebut.Â
Pihak RW.011 sendiri juga melakukan pemantauan berkala baik kerumunan maupun berbagai kegiatan masyarakat dan melakukan himbauan tentang pentingnya penggunaan masker.Â
Dari beberapa kebijakan tersebut tentu tidak akan terlaksana jika tidak didukung oleh beberapa stakeholder yang ada. Terdapat beberapa stakeholder dan pihak yang berperan dalam program vaksinasi serta pemberlakuan negara kebijakan guna menghindari penyebaran virus ini. Dengan terdiri dari beberapa perusahaan baik dari BUMN maupun swasta yang berkontribusi serta berkolaborasi dalam kegiatan vaksinasi.
Terlaksananya sebuah rencana tidak luput dari kekurangan dan hambatan yang terjadi seperti pada program vaksinasi ini dalam upacara kelompok kami kepada bapak Ketua RW di sana terdapat warga yang menolak dan vaksinasi tersebut. Hal ini memiliki alasan bermacam-macam seperti kebanyakan dari mereka yang menolak karena memiliki penyakit bawaan sehingga tidak sanggup berjalan keluar rumah dan memiliki usia yang tua atau biasa disebut sebagai para lansia.Â
Selain itu, hambatan dalam penyelenggaraan vaksinasi ini terdapat dari beberapa alasan warga yang menolak program tersebut seperti kurangnya sosialisasi dan terbatasnya informasi terhadap masyarakat terkhususkan dengan golongan bawah, menganggap bahwa program vaksinasi hanya sebatas permainan ekonomi, masyarakat muslim yang melakukan tingkat keefektifan serta kehalalan dari vaksin, serta warga yang yang menganggap bahwa kegiatan vaksinasi ini akan berdampak buruk pada kesehatan serta berisiko kematian. dari pernyataan di atas menurut penelitian yang dilakukan oleh kelompok saya, dapat kita ambil benang merah ah bahwa adanya kegiatan vaksinasi ini terdapat beberapa halangan dalam penyelenggaraannya dan perlu segera diatasi.Â
Penyempurnaan terkait program vaksinasi yang sudah ada guna mendukung dan memaksimalkan program vaksinasi tersebut harus dilakukan demi langkah ke depannya.
Berdasarkan data dan pernyataan di atas, saya dan tim peneliti menawarkan solusi serta usulan seputar dengan program yang disinyalir dan diharapkan bisa menjadi jawaban dari masalah yang terjadi pada pelaksanaan vaksinasi di daerah Cipinang Cipedak tersebut.Â
Dengan beberapa persiapan yang ada kami menawarkan usulan seputar program Sosialisasi dan Pendampingan Vaksin Sehat atau disingkat sebagai SOPEVASE, adalah suatu program yang didalamnya terdapat sosialisasi sehat serta pendampingan vaksin bagi para lansia dan penyandang disabilitas.Â
Adapun dari program tersebut juga melakukan beberapa sosialisasi dan himbauan bagi para masyarakat warga yang menolak serta memiliki masalah kepercayaan dengan vaksinasi ini seperti masyarakat yang mengatakan bahwa vaksin adalah permainan ekonomi, terdapat bahan-bahan yang haram dan dilarang dalam Islam, serta zat yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan bahkan membunuh. Program SOOPEVASE juga terdapat pendampingan bagi para mereka yang menyandang disabilitas dan lansia.