Memiliki luas wilayah kurang lebih seluas 11.300 meter persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 1938 jiwa, kelurahan Cipinang Cempedak khususnya di RW 011 Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur memiliki kepadatan penduduk sekitar satu jiwa per 6 meter persegi.Â
Pada penelitian yang kami lakukan kemarin, data Covid 19 di RW 011 Kelurahan Cipinang Cempedak yang diberikan oleh bapak ketua RW 011 tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2020, memiliki cukup banyak kasus yang terjadi dalam penyebaran terus tersebut.Â
Ada sekitar 759 kasus yang tercatat pada tahun itu, dengan tingkat kesembuhan berada pada angka 573 dari 759 kasus dan korban jiwa terdapat sekitar 20 jiwa.Â
Pada tahun selanjutnya pada 2021 kasus virus Corona di RW 011 Kelurahan Cipinang Cempedak ini masih berlanjut dengan bertambahnya 345 kasus yang didalamnya terdapat 277 jiwa yang sembuh dan 16 diantaranya meninggal dunia. Tentu hal tersebut merupakan salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah tersebut dengan melakukan beberapa cara dalam menanggulangi penyebaran virus Covid 19.
Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan program vaksinasi. Setelah lihat data dan diketahui bahwa meningkatnya angka penyebaran virus Covid 19 dari tahun 2020 sangat mengganggu aktivitas baik dari sektor kehidupan, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya.
Dengan hadir virus tersebut merupakan awal permulaan dari berubahnya sistem kehidupan di masyarakat. Dari hal itu diperlukan pula pencegahan bagi mereka yang belum teridentifikasi terkena virus tersebut.Â
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan langsung mengupayakan berbagai kebijakan dengan melakukan program vaksinasi sebagai suatu kegiatan pemberian antibodi dalam membantu meningkatkan sistem imun dan kekebalan tubuh secara aktif demi melindungi diri dari virus covid-19. Di Indonesia program vaksinasi sudah menjadi program nasional yang sudah mulai dioperasikan sejak tanggal 13 Januari 2021 dengan penerima pertama yaitu bapak presiden Joko Widodo.
Dalam wilayah RW 011, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara sendiri, kami meneliti dan melakukan peninjauan terhadap wilayah tersebut bersama dengan bapak Ketua RW yaitu Pak Misbah.Â
Dalam penelitian tersebut kami melakukan sesi wawancara secara eksklusif mengenai penyelenggaraan program vaksinasi yang terdapat pada wilayah tersebut.Â
Dari jawaban bapak Ketua RW sendiri kegiatan vaksinasi di daerah Cipinang Cempedak diselenggarakan selama tiga hari mulai dari tanggal 26 sampai dengan 28 Februari 2022, pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB. Adapun data yang kami peroleh orang yang tervaksin pada hari Sabtu 26 Februari 2022 terdapat 55 orang yang terdaftar dan hanya 51 orang saja yang tervaksin, dengan sebanyak 11 orang dari warga yang ber-KTP DKI peserta sebanyak 40 orang yang ber-KTP di luar DKI.Â
Hal tersebut merupakan angka yang jauh dari target pada hari tersebut yaitu sebanyak 250 orang. Pada hari selanjutnya tanggal 27 Februari 2022, pelaksanaan vaksinasi memiliki target sebanyak 200 orang namun yang terdaftar sebanyak 108 orang saja, dan yang tervaksin hanya sebanyak 14 orang dengan warga yang ber-KTP DKI sebanyak 100 orang dan 4 orang ber-KTP di luar DKI.Â
Pada hari terakhir yaitu tanggal 28 Februari 2022, orang yang tervaksin berada pada angka 115 orang dengan warga yang ber-KTP DKI sebanyak 110 orang dan 5 orang ber-KTP di luar DKI, hal ini lumayan jauh dari target yang ingin dicapai yaitu sebanyak 150 orang dan yang terdaftar hanya sebanyak 117 orang.
Dalam penanggulangan penyebaran virus covid-19 ini bukan hanya dilakukan dengan penyebaran vaksinasi saja namun juga perlu diperlakukannya beberapa kebijakan demi mengurangi serta menanggulangi pengaruh dan penyebaran virus tersebut.Â
Adapun berbagai kebijakan yang telah ditetapkan dari ketua RW.011, Kelurahan Cipinang Cempedak ialah dengan melakukan pembatasan aktivitas terhadap masyarakat dengan diberlakukannya penutupan pintu gerbang dan portal guna membatasi akses keluar maupun masuk masyarakat ke dalam wilayah tersebut.Â
Pihak RW.011 sendiri juga melakukan pemantauan berkala baik kerumunan maupun berbagai kegiatan masyarakat dan melakukan himbauan tentang pentingnya penggunaan masker.Â
Dari beberapa kebijakan tersebut tentu tidak akan terlaksana jika tidak didukung oleh beberapa stakeholder yang ada. Terdapat beberapa stakeholder dan pihak yang berperan dalam program vaksinasi serta pemberlakuan negara kebijakan guna menghindari penyebaran virus ini. Dengan terdiri dari beberapa perusahaan baik dari BUMN maupun swasta yang berkontribusi serta berkolaborasi dalam kegiatan vaksinasi.
Terlaksananya sebuah rencana tidak luput dari kekurangan dan hambatan yang terjadi seperti pada program vaksinasi ini dalam upacara kelompok kami kepada bapak Ketua RW di sana terdapat warga yang menolak dan vaksinasi tersebut. Hal ini memiliki alasan bermacam-macam seperti kebanyakan dari mereka yang menolak karena memiliki penyakit bawaan sehingga tidak sanggup berjalan keluar rumah dan memiliki usia yang tua atau biasa disebut sebagai para lansia.Â
Selain itu, hambatan dalam penyelenggaraan vaksinasi ini terdapat dari beberapa alasan warga yang menolak program tersebut seperti kurangnya sosialisasi dan terbatasnya informasi terhadap masyarakat terkhususkan dengan golongan bawah, menganggap bahwa program vaksinasi hanya sebatas permainan ekonomi, masyarakat muslim yang melakukan tingkat keefektifan serta kehalalan dari vaksin, serta warga yang yang menganggap bahwa kegiatan vaksinasi ini akan berdampak buruk pada kesehatan serta berisiko kematian. dari pernyataan di atas menurut penelitian yang dilakukan oleh kelompok saya, dapat kita ambil benang merah ah bahwa adanya kegiatan vaksinasi ini terdapat beberapa halangan dalam penyelenggaraannya dan perlu segera diatasi.Â
Penyempurnaan terkait program vaksinasi yang sudah ada guna mendukung dan memaksimalkan program vaksinasi tersebut harus dilakukan demi langkah ke depannya.
Berdasarkan data dan pernyataan di atas, saya dan tim peneliti menawarkan solusi serta usulan seputar dengan program yang disinyalir dan diharapkan bisa menjadi jawaban dari masalah yang terjadi pada pelaksanaan vaksinasi di daerah Cipinang Cipedak tersebut.Â
Dengan beberapa persiapan yang ada kami menawarkan usulan seputar program Sosialisasi dan Pendampingan Vaksin Sehat atau disingkat sebagai SOPEVASE, adalah suatu program yang didalamnya terdapat sosialisasi sehat serta pendampingan vaksin bagi para lansia dan penyandang disabilitas.Â
Adapun dari program tersebut juga melakukan beberapa sosialisasi dan himbauan bagi para masyarakat warga yang menolak serta memiliki masalah kepercayaan dengan vaksinasi ini seperti masyarakat yang mengatakan bahwa vaksin adalah permainan ekonomi, terdapat bahan-bahan yang haram dan dilarang dalam Islam, serta zat yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan bahkan membunuh. Program SOOPEVASE juga terdapat pendampingan bagi para mereka yang menyandang disabilitas dan lansia.
Dalam program ini memiliki tujuan yaitu mengatasi kendala dan permasalahan dari program vaksinasi yang sebelumnya dilakukan oleh pihak RW.011.Cipinang Cempedak, selalu menyempurnakan indikator keberhasilan vaksinasi sebelumnya, memudahkan masyarakat terutama lansia dan penyandang disabilitas atau mereka yang tidak bisa keluar rumah untuk mendapatkan vaksin, meningkatkan keberhasilan program dan pemerataan dari pemerintah, dan yang terakhir meningkatkan persentase keberhasilan program vaksin bagi mereka yang menolak.Â
Program yang kami tawarkan ini memiliki sasaran yaitu masyarakat yang tidak mampu pergi ke tempat terlaksananya vaksinasi, lalu mereka yang menolak, ragu dan takut melakukan vaksin.
Memiliki anggaran dana pengeluaran dengan estimasi biaya kepada pekerja dengan total mencapai Rp.500.000, bahan bakar sebagai konsumsi motor dan mobil dengan total mencapai Rp.200.000, dan biaya tambahan kepada para pekerja dan stakeholder dengan total mencapai Rp.500.000.Â
Dari perhitungan data tersebut total estimasi biaya yang diperlukan dalam melakukan program SOPEVASE memakan biaya sebesar Rp.1.200.000. Selain dari anggaran pengeluaran kami juga menyiapkan data seputar dengan dana pemasukan dari program tersebut.Â
Yaitu estimasi biaya iuran warga dengan total Rp.3.000.000, pembelajaran oleh karang taruna sebesar Rp.200.000, dan yang terakhir anggaran dari perusahaan setempat dengan pengajuan proposal yang diperkirakan mendapatkan total Rp 900.000. Dari data tersebut dapat diperhitungkan dengan total jumlah dan nama masukan dari program SOPEVASE ini sebesar Rp.4.100.000.
Tentu program ini tidak akan berjalan tanpa adanya peranan dari stakeholder yang memiliki pengaruh dalam pelaksanaannya seperti ketua RW setempat sebagai penyedia wadah untuk melakukan sosialisasi, karang taruna yang berperan sebagai penertib kegiatan sosialisasi, tenaga medis yang merupakan petugas vaksin dalam menghampiri para penyandang maupun lansia, dan yang terakhir kader ibu-ibu PKK yang melakukan sosialisasi serta himbauan kepada para masyarakat golongan bawah.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa virus covid 19 yang terus meraja rela tentu merasakan dan mengganggu segala sektor kehidupan masyarakat sehingga perlu dilakukannya penanganan terhadap ancaman virus tersebut. Salah satunya ialah dengan melakukan program vaksinasi.Â
Dalam segala kekurangan yang telah dilihat dari program vaksinasi yang dilakukan oleh ketua RW, saya dan tim menawarkan solusi yang bersifat upgrade dari detail program sebelumnya.Â
Dengan upaya yang hendak ditingkatkan serta menjadi fokus dalam analisis kali ini ialah dengan melakukan sosialisasi dan himbauan bagi masyarakat mengenai vaksin demi memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya dan krusialnya vaksinasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H