Indonesia, sebuah negeri yang dikenal dengan keberagaman budayanya, kembali mencatatkan prestasi gemilang di dunia musik. Jakarta Concert Orchestra, salah satu orkestra terkemuka di Tanah Air, telah memukau publik dengan menyelenggarakan konser anime perdana yang spektakuler, bertajuk 'An Anime Symphony'. Konser ini tidak hanya menggambarkan keterampilan musikal orkestra, tetapi juga menandai merintisnya era baru dalam pengapresiasian seni musik di Indonesia. Â Konser 'An Anime Symphony' menghadirkan karya-karya musik anime terbaik, membawa atmosfer magis dari layar kaca langsung ke panggung musik. Jakarta Concert Orchestra mengajak penonton untuk terlempar ke dalam alam fantasi anime melalui melodi-melodi yang penuh emosi dan menggugah. Mereka bukan hanya sekadar memainkan lagu-lagu anime, tetapi dengan penuh dedikasi, menghadirkan pengalaman mendalam yang mengguncang perasaan penonton.
Acara ini di gelar pada kemarin, 9 Desember 2023, di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser, yang diadakan dalam dua sesi pada jam 15.30 dan 19.30, berhasil menarik perhatian penonton yang telah memadati lokasi dan bersiap untuk menikmati pertunjukan eksklusif sejak pukul 13.00 WIB. Banyak penonton mengenakan kostum cosplay dari karakter anime favorit mereka, seperti Naruto, One Piece, dan Sailor Moon, yang menambah kemeriahan acara.
Salah satu keunggulan utama dari konser ini adalah bagaimana Jakarta Concert Orchestra mampu menggabungkan tradisi musik klasik dengan nuansa modern yang diusung oleh musik anime. Kompleksitas aransemen musik anime diselaraskan dengan penuh presisi oleh orkestra, menciptakan harmoni yang memukau. Ini memberikan bukti bahwa musik anime, yang seringkali dianggap sebagai genre hiburan, memiliki kedalaman dan kompleksitas yang patut diapresiasi.
Konduktor Avip Priatna memimpin konser dengan mengenakan kostum cosplay Naruto, sesuai dengan tema konser yang diangkat. "Saya memilih kostum ini karena tokoh Naruto memiliki karakter yang bijaksana. Sebagai konduktor, saya ingin memberikan inspirasi kepada banyak orang melalui karakter ini, yang dikenal karena kebijaksanaannya," kata Avip tentang hal itu. Tak hanya itu, para musisi dari Orkestra Konser Jakarta juga mengenakan yukata hitam.
Paduan suara Serunai Resonanz Children (TRCC), yang terdiri dari anak-anak berusia antara 5 dan 9 tahun, menampilkan penampilan pertama konser. Mereka menyanyikan "Doraemon no Uta", yang merupakan soundtrack anime Doraemon. TRCC tampil dengan semangat dan menggemaskan sambil mengenakan kostum yang diinspirasi oleh Doraemon.
Dilanjutkan dengan lagu dari Batavia Madrigal Singers (BMS), yang terdiri dari Bayu Bonaventura, Fahd Faisa, Shafira Ariono, dan Vicaria Dominica, dari soundtrack anime Shigatsu wa Kimi no Uso. Selanjutnya, JCO membawakan beberapa lagu Ghibli, seperti "The Boy and the Heron", "Nausica of the Valley of the Wind", "Howl's Moving Castle", "Spirited Away", dan "Kiki's Delivery Service", didukung oleh penampilan BMS dengan pakaian berwarna-warni, yang menambah suasana dunia anime.
Selain itu, 'An Anime Symphony' bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebuah wahana edukasi. Konser ini membawa unsur pendidikan melalui pengenalan terhadap dunia musik orkestra kepada penonton yang mungkin baru pertama kali hadir dalam sebuah pertunjukan klasik. Jakarta Concert Orchestra berhasil membuka mata penonton terhadap keindahan musik klasik dan mengajak mereka untuk menyelami lebih dalam.
Prestasi gemilang Jakarta Concert Orchestra ini juga menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap seni musik semakin berkembang. Minat terhadap musik klasik tidak hanya sebatas pada kalangan tertentu, tetapi telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk para penggemar anime. Ini menciptakan jembatan budaya yang menghubungkan dua dunia yang mungkin tampak berbeda, namun memiliki daya tarik yang sama kuatnya.
Penampilan Memukau Pepita Salim
Diiringi oleh BMS, Pepita Salim menyuguhkan penampilan yang anggun dengan lagu "Mononoke Hime". Pepita tampil memukau dalam kostum putih yang menyerupai Princess Mononoke. BMS melanjutkan pertunjukan dengan membawakan beberapa lagu yang menarik penonton. Di antaranya adalah "Il Vento d'oro", soundtrack dari anime Jojo's Bizarre Adventure: Golden Wind, dan "Zankoku na Tenshi no Teeze" dari Neon Genesis Evangelion.
Suara sorakan meriah dari penonton menunjukkan antusiasme mereka dan membuat konser lebih meriah. Dalam konser ini, suasana penuh semangat dan kegembiraan diperkuat oleh lambaian lightstick warna-warni yang menghiasi ruangan.
TRCC membawakan lagu "Renai Circulation" dari soundtrack anime "Bakemonogatari" dan lagu "Kawaikute Gomen" dari Komite Eksekutif Pengakuan. Mereka tampil menarik perhatian dengan mengenakan kostum yang diinspirasi oleh seragam sekolah dari negara Jepang. Farman Nugraha menyanyikan lagu "Spinning Globe" dari film The Boy and the Heron dengan penuh semangat. Film ini baru saja dirilis di seluruh dunia dan mulai ditayangkan di bioskop Indonesia hari ini, memberikan kesan baru dan menarik di konser.
JCO menunjukkan kelasnya dengan membawakan lagu "Detective Conan Main Theme" dari Detective Conan dan "IDOL!" dari Oshi no Ko. Selain itu, BMS Female juga membawakan lagu "Suzume" dari Suzume no Tojimari, yang merupakan kontribusi yang sangat baik. Penampilan mereka menghasilkan nuansa yang memesona dan mengesankan yang membuat seluruh penonton menikmati keindahan musik.
Aksi Panggung yang Memukau
Saat TRCC Serunai kembali tampil, suasana menjadi lebih ceria. Mereka menyuguhkan penampilan yang memikat dengan membawakan lagu "Odoru Ponpokorin" dari soundtrack Chibi Maruko-chan, Pepita Salim dan Stefani Yang membuat duet yang luar biasa dengan membawakan lagu "Moonlight Densetsu" dari soundtrack Sailor Moon, dan BMS Male membuat kejutan dengan membawakan lagu "We Are!" dari soundtrack One Piece. Aksi panggung yang memukau ini juga membuat penonton larut dalam semangat karaoke bersama.
Dalam soundtrack Naruto Shippuden, Stefani Yang menyanyikan lagu Blue Bird secara solo. Soundtrack dari Attack on Titan direncanakan untuk menjadi lagu terakhir yang akan dimainkan. JCO dan BMS dengan semangat membawakan "Ashes on the Fire", diikuti dengan penampilan menggetarkan "Shinzou wo Sasageyo!" yang melibatkan Farman Nugraha, Pepita Salim, Stefani Yang, JCO, dan BMS.
Kejutan terus berlanjut ketika TRCC muncul ke panggung secara tak terduga bersama yang lain untuk membawakan lagu "Sparkle" dari soundtrack Kimi no Na Wa. Suasana penuh energi di panggung menjadi penutup yang luar biasa, menandai akhir yang tak terlupakan dari konser yang penuh warna ini.
Konser "An Anime Symphony" tidak hanya menawarkan pengalaman musikal yang menggembirakan, tetapi juga menghasilkan suasana yang penuh keceriaan dengan penonton yang aktif berpartisipasi melalui kostum cosplay mereka. "Acara ini sekali lagi menegaskan posisi Jakarta Concert Orchestra sebagai penyelenggara konser yang inovatif, menggabungkan musik klasik dengan daya tarik animasi Jepang yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia," kata Avip.
Sebagai sebuah orkestra profesional, Jakarta Concert Orchestra tidak hanya memperkaya seni musik di Indonesia, tetapi juga menjadi pelopor dalam membawa pengalaman baru bagi para penikmat musik. 'An Anime Symphony' bukan sekadar konser, tetapi sebuah peristiwa seni yang menandai perkembangan seni musik di Indonesia. Gemilangnya Jakarta Concert Orchestra dalam merintis era baru ini akan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus menjelajahi batas-batas kreativitas dalam dunia musik. Sebuah perjalanan gemilang yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga mencerahkan peradaban seni musik di Tanah Air.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H