Optimalisasi Pendidikan Informal (Alam Keluarga) sebagai salah satu solusi teoritis pendidikan, tanpa menghilangkan peran stakeholder pendidikan lainnya. Selain dalam pendidikan, akibatnya penyebaran virus juga berpotensi besar berhenti.
Lewat perombakan tekhnis pendidikan secara virtual dan online, sebenarnya dapat menempatkan pendidikan sebagai alat pembebasan dan menciptakan budaya berliterasi, jika pemerintah dalam hal ini dapat memberdayakan kewenangannya dan kebijakannya dalam merekonstruksi sistem pendidikan kekinian menjadi lebih baik.
Peran stategis Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) untuk mengelola sumber daya yang ada dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan Kementrian Sosial (Kemensos).
Hal-hal tekhnis seperti fasilitas pendidikan online (android, laptop kuota, dan jaringan) melahirkan kesenjangan interaksi dan komunikasi dalam sosialisasi pendidikannya. Kesenjangangan ekonomi dan sosial tersebut, menjadi indikator penting sehingga lahirlah penindasan didalam dunia pendidikan (informal, formal, dan nonformal).
Bagkit dari keterpurukan pendidikan diera pandemi sudah lama digaungkan, beberapa solusi berupa bantuan-bantuan agar dapat belajar secara online dicairkan, dan poster-poster digital para politisi, elit negara, dan swasta juga ditampilkan. Dan pada akhirnya rumah adalah satu-satunya titik nol pendidikan. Berangkat dari rumah, untuk dapat keluar dari penindasan dunia luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H