Mohon tunggu...
Habibah Nur Shober
Habibah Nur Shober Mohon Tunggu... Lainnya - No

............

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kritik Seni Pertujukan dalam Drama Ayahku Pulang

18 April 2021   09:10 Diperbarui: 18 April 2021   09:19 3852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kekurangan seni pertunjukan dalam drama Ayahku Pulang ( PBSI IPI GARUT )

Setiap pementasan drama pasti ada kelebihan dan kekurangan, ada beberapa faktor kekurangan pada drama Ayahku Pulang. Hal yang pertama dilihat pada awal pertunjukan terbentur antara suara hari raya dengan suara mesin jahit, kedua pada saat para tokoh berbicara suaranya agak terdengar tidak baik sehingga tidak begitu jelas ditambah lagi dengan adanya suara anak kecil, helaan nafas pemegang kamera yang bising, dan suara ibu-ibu yang sangat kencang sehingga jika di dengarkan dengan secara jelas sedikit mengganggu. 

Ketiga terlihat pada penggambilan video pada saat percakapan Gunarto dengan Ibu Tina sedikit goyang sehingga pada perpindahan pengambilan gambar sedikit kurang bagus karena kontras cahaya yang berubah-ubah. Keempat kostum yang dikenakan Gunarto sedikit mengganggu terlihat tidak nyaman sebab yang menggunakan sarung dan peci diperankan oleh perempuan sehingga terkesan kaku.

Kelima saat percakapan IbuTina, Maimun, dan Gunarto. Maimun sedikit melakukan kode gerakan wajah untuk memberitahu tokoh lain untuk melanjutkan percakapan entah disengaja atau tidak akan tetapi terkesan tidak natural. Keenam tokoh Ibu Tina sedikit kagok dalam pelafalan percakapannya, ekspresinya terlihat sering menunduk kebawah meja tempat menjahit entah melihat teks atau memang gayanya, kemudian saat percakapan Gunarto dengan Maimun dia sedikit kagok terlihat jelas akan tetapi langsung di jeda.

Ketujuh saat Maimun dan Narto joget ala India ekspresinya sangat kaku, dan Maimun mengkode ke tokoh Ibu Tina untuk melanjutkan percakapan. Hahah banyak sekali kode ya ( lalu saat adegan Raden saleh datang ke rumah Ibu Tina adegan itu tidak di sorot jadi kelihatan aneh. Ada juga adegan saat Gunarto sedang memulai percakapan tapi dia tidak di perlihatkan. Untuk pemahaman naskah drama nya kurang karena para toko masih ada yang melihat teks.

KESIMPULAN

Dari pementasan drama ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kekurangan yang tidak akan terulang lagi pada pementasan drama selanjutnya, kritik seni pertunjukan ini akan dijadikan sebagai bahan acuan yang lebih baik kedepannya dikompakan lagi sesama pemain, kameramen dan videografer sehinga terciptanya keselarasan.

REFERENSI

file:///C:/Users/Nurhayati/Downloads/855-1409-1-SM%20(1).pdf

https://youtu.be/z8b5bgNY2Eo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun