Tak hanya orang tua atau orang dewasa saja yang harus menjaga kesehatan mentalnya, namun justru sangat penting bagi anak sejak dini hingga remaja bisa tumbuh dengan mental yang kuat dan sehat. Untuk itu peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anaknya. Membangun keluarga yang harmonis tentunya menjadi impian bagi tiap manusia.
Dimulai dari peran orang tua dalam mendidik anak, kuncinya dimulai dengan membangun kepercayaan diri anak pada orang tua dan tingkatkan rasa percaya diri pada anak. Ketika ini berhasil, anak akan merasa berada di posisi yang aman, punya tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah, sehingga ia tidak tumbuh menjadi pribadi yang mudah insecure dengan menyebarkan energi positif dalam dirinya. Tak lupa juga untuk selalu menjaga pola hidup sehat, tentunya ini berlaku bagi semuanya.
Jangan biarkan atau bahkan mengabaikan kesehatan mental seseorang, karena banyak sekali dari kita yang masih menganggap sepele permasalahan ini. Tak hanya kita sebagai masyarakat awam yang terkadang minim informasi, namun terkadang pemerintah sibuk akan urusan politik negara. Terlihat dari pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia yang cenderung rendah.
Hal ini dibuktikan dengan tingkat pemasungan orang dengan gangguan jiwa sebesar 14% pernah pasung seumur hidup dan 31,5% dipasung 3 bulan terakhir. Selain itu sebesar 91% masyarakat Indonesia yang mengalami gangguan jiwa tidak tertangani dengan baik dan hanya 9% sisanya yang dapat tertangani. Tidak ditangani dengan baik bisa menjadi indikasi akan kurangnya fasilitas kesehatan mental ditambah kurangnya pemahaman akan kesehatan mental.
Sebagian masyarakat cenderung memberi tanggapan negatif terhadap orang dengan gangguan mental atau jiwa. Seperti mencela atau menganggapnya sebagai aib, bahkan menganggap gila. Selain itu masyarakat yang kurang paham akan tanda – tanda gangguan mental seperti depresi, yang mana depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering dialami.
Hal seperti ini lah yang menyebabkan orang dengan kesehatan mental yang terganggu, akan cenderung susah untuk terbuka mengenai dirinya maupun pengobatan untuk dirinya dan malah merasa lebih tertekan akan stigma masyarakat. Hendaknya masyarakat lebih terbuka dan peka akan gangguan kesehatan mental disekitarnya, terutama di masa pandemi ini masyarakat menjadi sangat sensitif. Dengan menjadi pendengar yang baik bagi masyarakat lainnya, khususnya yang mengalami depresi maupun stres sebagai salah satu upaya meringankan beban mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H