Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik justru dibuang masing-masing rumah dengan cara menggantungnya dalam kantong plastik di pagar rumah. Setiap dua hari sekali, petugas sampah akan berkeliling dan mengangkuti sampah anorganik tersebut.
Sayangnya, sampai saat ini, belum ada penegasan untuk memisahkan sampah residu. Alhasil, pembuangan sampah residu masih dicampur dengan sampah anorganik. Tapi kita tetap bisa memisahkannya dengan dua kantong plastik yang berbeda. Lagi pula, saya kira, semuanya membutuhkan proses. Biarkan warga membiasakan diri untuk memisahkan sampah organik terlebih dulu. Setelah itu, mungkin pemilahan sampah residu bisa ikut ditegaskan juga.
Meski belum sempurna dan baru memulai, tapi saya ikut senang melihat pemilahan sampah ini benar-benar bisa diwujudkan di lingkungan saya. Setidaknya, ini adalah salah satu upaya sederhana untuk menjaga lingkungan dari limbah domestik. Dan lebih senang lagi, kali ini saya tidak bergerak sendirian, melainkan bersama warga Bandung lainnya. Saya harap, tidak hanya saya dan warga 1 RW saja yang bergerak menjaga lingkungan, melainkan juga kamu yang membaca tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H