Mohon tunggu...
Habib Abdil Bari
Habib Abdil Bari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hobi Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cegah Hancurnya Demokrasi dengan Literasi

13 Februari 2024   15:42 Diperbarui: 13 Februari 2024   15:56 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akun yang digunakan untuk kampanye pasti akun yang sudah mempunyai banyak followers. Sehingga, satu kali mengunggah sebuah informasi kampanye, postingannya akan tersebar ke seluruh followers. Apalagi jika memakai iklan, banner kampanye akan disebar ke pengguna sesuai dengan target yang dipilih sekalipun bukan followers.

  • Hal yang menguntungkan lainnya jika konten yang diunggah mendapatkan banyak respon karena disukai oleh banyak orang, maka konten tersebut akan menyebar semakin luas dan semakin banyak orang yang dijangkau. Cara ini lebih efektif dibandingkan memasang baliho atau menyebar brosur secara manual.

  • Berinteraksi Secara Real Time

    Tren kampanye politik di dunia digital membuat seorang paslon atau kandidat legislatif dapat berinteraksi secara langsung dan real time dengan masyarakat dari seluruh daerah di Indonesia. Jika kampanye konvensional, kebanyakan kandidat hanya mengunjungi beberapa wilayah perkotaan saja. Wilayah ke perkampungan biasa dikunjungi oleh tim sukses.

  • Namun, melalui media sosial, para kandidat bisa berinteraksi langsung dengan ribuan masyarakat, baik melalui tanggapan di kolom komentar atau mengadakan kegiatan diskusi di fitur live dan space. Ucapan yang didengar langsung dan interaksi semacam itu lebih dipercayai dibandingkan hanya diwakili oleh tim sukses, khususnya untuk generasi muda.

  •  Efektif Mendapat Dukungan dari Generasi Muda

    Sejak pemilu 2019 hingga sekarang, sebuah data mengungkapkan bahwa jumlah pemilih dari generasi muda mencapai 50%. Fakta ini membuat kandidat berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan dari generasi muda. Akhirnya tren kampanye politik di media sosial menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan dari generasi muda.

  • Media sosial sudah seperti segalanya bagi generasi muda, mulai dari hiburan, tempat edukasi, mengekspresikan diri, hingga mencari informasi politik saat masa kampanye. Meskipun banyak dari mereka yang sadar pentingnya partisipasi politik dalam pemilu, banyak juga yang malas pencari tahu tentang paslon yang bersaing. Sehingga, para kandidat lah yang harus memberikan informasi untuk dilihat oleh mereka. Konten kampanye yang kreatif akan mendapatkan respon positif dari generasi muda. Media sosial memberikan tempat bagi para politisi untuk kreatif agar mendapatkan perhatian dan dukungan dari generasi muda.

  • Dengan adanya kekurangan dan kelebihan yang di dapatkan melalui sosial media, masyarakat akan lebih mudah memilih dan meminimalisir sebuah kegundahan yang akan terjadi, ketika berita hoaks yang dengan mudah menyebar, kita dapat mencari kebenaran terlebih dahulu sebelum menyebarkan nya lebih luas atau ketika mengetahui sebuah berita itu bohong atau hoaks, berhenti di kita dan jangan di sebarkan lebih luas lagi. 

    Ketika kita sudah menyadari bahwa sebuah konten menyebarkan propaganda yang menyebabkan sebuah pertikaian dalam dunia maya, sudah cukup tidak perlu mencari pembenaran dan cukup untuk di laporkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini Bawaslu dan kominfo yang berhak untuk menuntuk dan memblokir jika ada sesuatu yang menyebabkan kericuhan. Kita dapat menciptakan kebenaran dengan memiliki argumentasi yang kuat beserta fakta yang dapat di pertanggungjawabkan dengan baik. serta tidak menjelekkan pihak manapun yang telibatnya. 

    Diera digital ini semua hal dapat terjadi, penyebaran isu hoaks, ujaran kebencian yang dilakukan, propaganda, kampanye hitam yang dapat merugikan berbagai calon, tetapi perilaku kita yang meski memiliki pendirian sendiri, dengan memperdalam Literasi kita tentang media sosial, akan meredam semua kekurangan dan menjaga kita dari sebuah kerusakan dalam kehidupan berbangsa ini. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun