Mohon tunggu...
Niya Anshori
Niya Anshori Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar Sekolah Menengah Pertama kota Klaten

Penulis buku Hati SaMara dan karya antologi Pena Kecil yang baru masuk di semester I kelas VII, pengagum sastra dan multigenre===(slow respon)=====mohon koreksinya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cinta Datang di Waktu yang Salah

24 Juni 2023   06:37 Diperbarui: 24 Juni 2023   06:56 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah cerita, yang semuanya di dapat dari pengalaman. Tentang hati, perasaan, keteguhan, dan semangat di saat terpuruk. Gangguan masa remaja, dan ini adalah kisah nyata.

*_____________________*

Aku adalah Niey, pelajar tingkat dasar. Aku sedang berada di tingkat akhir jejang itu. Dengan penuh kesabaran, ketekunan, dan terus berusaha, Aku bisa melewati semuanya, senang dan bangga kelulusan siap menghadang di depan mata.

Niey, dulunya di kenal sebagai kawan maupun sahabat yang baik, ramah, suka menolong oleh teman-teman sekelasnya, bahkan di kenal di mata para pengajar kelas lainnya. Namun, semuanya bisa berubah. Jauh dari semua itu, sekarang Niey berubah 85%. Dirinya yang dulu periang, sekarang terbawa oleh mood, dulunya yang senantiasa menolong teman-temanya, sekarang ia menjadi cuek dan menganggap enteng.

Itu sangat terlihat, apalagi di mata sahabat terdekat. 

Dia adalah Balqis, teman yang di nilai dekat dengan Niey. Niey seringkali curhat atau meminta pencerahan kepadanya, Balqis selalu menanggapinya, membantu sahabatnya itu. Disisi lain, Balqis adalah saingan Niey dalam akademik juga Fier-saingan 3 besar di kelasnya.

Namun, Niey selalu tidak nyaman jika curhat secara berlebihan, sampai ke titik terdalam. Karena menurut Niey, Balqis bukanlah tipe teman yang suka bercanda, bawaanya lumayan serius, dan jago matematika-juara dia. Jadi dia merasa tidak leluasa.

Dan putus asa bukanlah tipe Niey, maka Niey punya teman curhat yang perfect-dia mencari teman curhat karena pikiranya sesak. Altha, dia teman yang asyik, teman Niey satu ini bisa serius dan juga bercanda bahkan sampai kelewatan, Altha teman yang biasa, tidak ada hal menonjol pada dirinya.

Dan Niey merasa itu hal yang bagus, dia mulai dekat dengan Altha semester terakhir ini, mengobrol dan bergaul. Terkadang Niey juga mendengarkan Altha curhat.

Dan tahukah kau? apa yang di curhatkan oleh mereka berdua?

Inilah yang di bicarakan mereka, bukan pelajaran seperti yang di bicarakan balqis, bukan juga fashion ataupun film. Akan tetapi mereka membicarakan tentang seseorang, seseorang yang entah mengapa begitu...

"Hai Niey, kamu ada cerita nggak, yang menarik gitu" Altha seringkali datang setelah Niey, atau sebaliknya-termasuk generasi datang awal. 

"Belum, kamu aja tuh, ada nggak?" Niey balik bertanya. Semenjak semester akhir, itulah ritual mereka di saat pagi,  bicarain orang, maklum tabiat wanita.

"Sebenarnya nggak juga sih, tapi gpp lah ku ceritain ke kamu, mumpung belum ada yang datang" Altha bersemangat.

"Udah deh, buruan napa sih!" Niey mulai menampakkan tabiat aslinya.

"Iya iya, sabar dikit" Altha ketakutan.

"Jadi aku tuh ya, kemarin kan pulang terakhir, terus si dia tuh lewat depanku, dia senyum-senyum sendiri. Eh terus jalanya di cepetin gitu, kayaknya dia salting deh kuliatin" Altha mulai berapi-api.

"Halah gitu doang, lu aja kegeeran" Niey mengomentari cuek.

"Yee, gak apa dungs, kan biar merasa di perhatikan. Aku udah dari dulu, kapan cuba di perhatiinya, lha kamu tuh, nggak mengharap, ada aja kejadian" Altha mendengus.

"Tau deh, ke kelas gih, udah pada datang" Niey memperbaiki bajunya, lalu berdiri di ikuti Altha.

"Kamu janji lho sama aku, kalau ada cerita, kamu ceritain" Altha menggoyangkan lengan Niey.

"Iya, berisik kamu, ganggu aja, kan aku bilang kalau aku lagi mau cerita" Niey menjawab ketus.

"Hehe, habis denger cerita kamu tuh kayak film-film gituh, sweet. Beda kayak aku, di kacangin" Altha kembali berceloteh.

***

Dan itulah ritual mereka, setiap pagi, sepulang sekolah, dan saat ada waktu lenggang. Altha yang antusias selalu di jawab dan di tanggapi oleh Niey dengan jawaban yang menurut Altha terketus dan tersingkat.

Jadi mengapa? mengapa sikap Niey berubah?.......

Faktor remajanya adalah salah satu jawabanya, dia mulai moodian(bergantung mood atau mudah berganti keadaan hatinya), berpikir dan lainnya. 

Itu yang dia alami ketika ia telah mengalami Baligh, atau masuk ke masa remaja. Di sindir dikit, sedih atau marah, di puji dikit, langsung berbunga-bunga, di senggol tuing langsung marah membara.

Ada satu faktor lagi yang membuat Niey berubah, yaitu adalah rasa Cinta. Berbeda dengan teman-teman yang lain, kelas IV sudah love-lovean, saling suka, bahkan sudah jadi mak-comblang (;.

Sebenarnya, yang teman-teman Niey adukan ke guru adalah Niey yang jadi mak-comblang nya(; tapi memang iya sih, Niey itu suka banget gituin temanya, dan jadilah mereka saling suka sama lawan jenis.

Namun, jika Niey mak-comblangin mereka, dan mereka suka, nasib Niey sangat beruntung memiliki teman-teman yang tidak membalasnya-sungguh mulia:), mereka hanya diam, menikmati permainan Niey.

Dan itulah yang terus ada sampai Niey menginjak awal semester I kelas V- dimana Niey masih gitu-gitu, belum terlalu moodian.

Dari semua teman-teman yang di begituin Niey, paling hanya Asma dan Balqis yang berani balas karena sebel. Padahal sebenarnya nasib Niey adalah dia tidak memiliki cinta monyet itu sendiri (; dia belum pernah merasakan bagaimana di gituin, dia dalam keseharianya benar-benar belum pernah menyimpan di dalam hatinya rasa itu, tidak seperti kawan-kawanya yang di gituin sama Niey langsung punya rasa-seperti ada rahasia di ucapan Niey, merubah yang sebelumnya.

Kelas VI semester awal baru sebulan mereka masuk, Qadarullah sekolah Niey mengadakan kegiatan Dauraoh Hamasah atau program melancarkan tahfidz dan juga sekalian berlatih mondok, Dauroh di laksanakan di sekolah selama 2 pekan, penuh rintangan memang, namun juga banyak kenangan, terutama untuk Niey dan Altha, serta 2 tokoh lainya.

Kenagan di mana Niey menjadi mak-comblang lagi, tapi kasus ini beda. Altha bukanya mrah-marah, terus ngomelin Niey, tapi Altha justru bilang sejujur-jujurnya ke Niey, bhwa yang di katakan Niey itu benar.

Karena Niey adalah siswa perempuan di kelasnya yang cukup dekat dan berani kepada laki-laki-teman perempuan yang lain pada malu-malu tapi di depan aja. Jadi Niey langsung berhadapan dan jadi perantara antara Altha dan Al.

"Kamu suka siapa?" pertanyaan pertama dari Niey untuk Al, to the point. dijawab "temenmu yang itu" 

"Sudah lama?" pertanyaan Niey semkin aja, dia seperti detektif cinta. dijawab "sudah"

"Kenapa?" pertanyaan Niey berlanjut. dijawab "gpp"

Setelah berpuluh-puluh pertanyaan, maka Niey langsung berulah seperti biasa. Membungkus permen, dan surat- yang sebenarnya di buat oleh tanganya, lalu beraksi.

"Nih dari Altha" Niey memberikan bungkusan itu, dan seperti biasanya, mereka terhipnotis oleh ulah Niey.

***

Kenangan lain, dan itu tentang dirinya, Niey di balik semuanya sebenarnya telah berubah, di dalam program Dauroh, dia mendapatkan kenangan, tentang sesuatu.

di balik semuanya, di belakang teman-temanya saat bersama, di selipan hatinya, ada sesuatu yang mulai membaru. Dia teah mendapatkan yang belum pernah ia dapatkan, tentang mengagumi seseorang, perhatianya, senyumanya, dan rajin.

Setiap bangun pagi di sepertiga malam untuk sholat tahajjud, Niey mendengarkan 2 orang sedang berada di antara tangga lantai dua, terdengar menghafalkan ayat-ayat suci maupun pelajaran sekolah. Niey selalu terangun, mendengarnya.

Telinganya sudah hafal betul suara teman-temanya, dan 2 orang itu adalah Al dan Fier, duo sahabat.

Fier bukan seseorang yang seperti teman-temanya, sedikit ke kanak-kanakan, suka ketawa berlebihan, dan lainnya. Dia terbilang pintar, masuk ranking terus semenjak kelas I sekolah dasar, peringkat 3 besar saat masuk sekolah baru, sungguh waow prestasinya(:

Selama aku (niey) bersekolah di sini, sudah beberapa kali kulihat 2 teman perempuanku entah mengagumi atau beneran cinta monyet ke si Fier. Balqis yang bagus di bidang akademik dan sangat sopan-santun( tapi di depan doang **) bukan berarti Balqis nggak boleh mengagumi orang lain, ya, balqis sempat cinta (Monyet kerdil) ke Fier.

Di lanjut, Husna. Dia juga begitu, parah malahan. Dan itu membuatku gimana gitu ); suka sensitif syekali dengan husna.

Sebenarnya apa sih intinya?

Intinya adalah, Niey itu jatuh cinta (pertama kali, namun tetaplah cinta anak kecil) di waktu yang sangat salah, sangat salah. Di saat dia sedang menuju kelulusan, haripun bisa dihitung dengan jari, justru dia menemukan rasa di mana ia tidak pernah merasakan, tidak seperti kawan-kawanya.

Niey mulai mengerti rasa, banyak sekali yang ia rasakan.

Apakah ia menemukan seseorang, yang awalnya hanya menyapa dengan senyuman, bersama belajar, dan mengasah kemampuan, sering mendapatkan prestasi sejajar, dan ketertarikan pada bidang yang sama.

Ketika akhir-akhir ini Niey terpilih menjadi siswa yang bisa membuat buku karyanya sendiri, maka bukan hanya dia, ada Fier dan jua Husna. Jika di pikir itu bukan masalah, justru bagus jika masih ada santri/siswa yang aktif menulis, namun di mata Niey, Husna menyebalkan.

"Kamu kenapa Niey? Dari kemarin setelah ustadz ngumumin yang buat buku sendiri bertiga kamu merengut aja kalau ada yang bahas itu" Altha memperhatikan sikap Niey.

"Gpp" Niey kembali menjawab singkat.

"Yee, gpp mulu. Kamu cemburu kan...jujur aja Niey, ekspresimu nggak bisa bohong" Altha mulai menggoda.

"Apaan sih kamu, lu aja yang gitu, gini dikit cemburu, apaan" Niey memasang tampang sebal.

"Hehe, maklum aku kan memang tipe pencemburu" Altha meringis.

"Masih kecil woiii" Niey mencubit pipi Altha.

"Iya ih, lagian kita dah remaja, nggak bocil lagi" Altha tetap yak mau kalah.

"Serah lu ah, susah ngomong sama kamu!" Niey meninggalkan Altha.

"Idih, marah lagi" Altha bersungut-sungut.

***

Jadi, begitulah. Niey sedang jatuh cinta, pertama kali pula, eitss tetap saja ini hanya cinta anak kecil yang gitu-gituan. dan Niey terlalu mengaguminya semester terakhir ini. Kalau dipikir, mendingkan tidak usah suka, betul kan? naggung dah mau lulus, malah suka-sukaan, kan jadi kepikiran.

Ya sebenarnya Niya mau lupain si dia, tapi apa boleh buat, dianya muncul dimana-mana, di online ada, IG, Youtube, K........a dan lainya dia punya akun di semuanya.

Jadi, sekarang jadilah Niey menderitya syekali, kasihan memang, tapi biarlah ini menjadi kisah menarik tersendiri, kalau di ceritakan tentang hatinya itu, cerita ini akan terus berlanjut dan terus berlanjut, susah memang di ceritakan, apalagi dengan menuliskannya.

Dan tahukah sekarang apa yang di alami Niey?

Dia berniat melupakan cinta monyetnya ini, mencoba menghapus dengan menulis hal-hal yang seru. Dan sampailah suatu malam, dimana ia tengah menyeselesaikan deadline puisinya, tiba-tiba masuk di kolom chat miliknya, seseorang yang amat ia kenal.

Dan dia justru jujur di malam yang Niey telah melupakanya, sejauh-jauhnya, justru ia sendiri yang mengingatkan kepada Niey. Jadilah malam itu, Niey terus saja memikirkan.

"Cinta ini jatuh di waktu yang salah" Gumamnya.

"Seharusnya ini adalah malam bahagiaku bisa bersama-sama keluarga. Namun, Astaghfirullah...kenapa? mengapa? ini sungguh menyakitkan.

{Niya_Anshori____________Diary and Daily Niey tentang hati}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun