Contoh kecil untuk pertandingan krusial seperti Persib Vs Persija, atau Arema Vs Persebaya. Petandingan bisa dijadwalkan jam 3 sore, batasi jumlah tiket. Tiket hanya bisa dibeli online, atau yang ekstrim supporter dibawah umur 17 tahun harus didampingi orang tua.
Memang perlu kejujuran bersama dari PSSI, Panitia pelaksana, sponsor. Jangan mengorbankan mereka yang tidak berdosa, mereka yang benar -- benar ingin menikmati sepakbola. Malah terganggu dengan ulah oknum supporter.
Buang jauh jauh segala seremoni jabat tangan antar suporet karena itu tidak ada gunanya sema sekali di akar rumput. Cukup tegakkan aturan, siasati supaya mereka yang bandel ruang geraknya dipersempit. BIla perlu mereka mereka yang tida taat aturan saat mau ke stadion di hentikan saja di tengah jalan. Negara ini pastinya tidak kekurangan orang orang yang memikirikan semua itu. Tinggal implementasi saja.
Sudahi fanatisme buta, sudahi pikiran yang memaksakan tim kesayangan harus menang, sudah pikiran bahwa ke stadion untuk mencari dan menyakiti supporter lawan, apalagi mau menciderai pemain lawan dengan cara masuk lapangan.
Tegakkan aturan , bila laga memang tidak layak digelar, negara berhak dan jangan takut untuk menstop pertandingan tersebut. 1 nyawa lebih berharga daripaa 100 atau 1000 gelar liga itu sendiri.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H