Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Catatan Bulutangkis Olimpiade 2016: Malaysia Boleh!

30 Agustus 2016   00:02 Diperbarui: 30 Agustus 2016   00:56 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan Tunggal dan Ganda Putri? Untuk tunggal putri Tee Ying Ji memang gagal untuk lolos dari babak penyisihan tetapi setidaknya dia berhasil menang dalam pertandingan pertamanya. Sebelum dikalahkan wakil jepang Akane G. Peringkat tunggal dari pemain Malaysia ini sebelum olimpiade digelar adalah 29. Bandingkan dengan tuggal kita yakni Lindaweni yang berperingkat 25 tetapi tidak meraih kemenangan satupun. Untuk ganda putri Malaysia diwakili oleh Vivian Kho / Woon Khe Wei. 

Pada babak penyisihan mereka kalah dari pasangan kita Nitya/Greysa. Namun mereka berhasil lolos kebabak selanjutnya sebagai runner up sebelum ditaklukan pasangan jepang yang kemudian menjadi juara Misaki M. /Ayaka T. pasangan Malaysia ini datang sebagai peringkat ke 15 dunia.

Berkaca dari apa yang telah Malaysia capai, kita harus banyak belajar. Memang tim tersebut belum mendapatkan emas. Satu emas memang tidak bisa dibandingkan dengan 1000 perak sekalipun. Tetapi kita bisa lihat bahwa dengan latihan, metode, starategi, ditambah dengan kemauan dan kemampuan atletnya sendiri, prestasi tinggi bukan mustahil untuk didapat. Walaupun sebenarnya kita tidak diungggulkan bahkan sama sekali tidak diperhitungkan. Seharusnya para pemain Indonesia sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya dapat melangkah lebih jauh.

Di tunggal putra Tommy S. seharusnya di atas kertas dapat melewati hadangan Rajiv Ousep. Untuk minimal melangkah ke semifinal. Di sektor ganda putra apalagi Hendra / Aksan bahkan tidak bisa lolos dari penyisihan group karena menelan dua kali kekalahan. Sungguh sangat disayangkan. Padahal beban emas sebenarnya berada dipundak mereka. Karena mereka datang dengan status pemain ganda nomor 2 dunia.

Ganda putri kita memang sedikit tidak beruntung karena pada babak delapan besar harus berhdapan dengan pasangan nomor dua dunia Tang Y./Yu Yang. Dimana seharusnya mereka tidak bertemu. Hal ini dikarenakan pasanngan Tiongkok tersebut pada penyisihan group tidak berhsil meraih hasil sempurna, jadi mereka lolos sebagai runner – up. 

Dan akhirnya bertemu pasangan kita yang menjadi juara group. Pasangan kita kalah telak 21-11 21-14. Yang paling memperihatinkan tentunya adalah perjalanan dari seorang Lindaweni yang tidak meraih kemenangan, bahkan meraih satu set kemenangan pun tidak bisa dari lawan yang berperingkat 42 dunia,  dari Vietnam Thi Trang  (bandingkan dengan LIndaweni yang ada di 25).

Malaysia sudah menunjukkan indikasi untuk bengkit menjadi pesaing hebat di kancah perbulutangkisan dunia. Memang mungkin sinar seorang Lee Chong Wei bakal meredup, tetapi hasil yang didapat di Rio2016 adalah indikator terbaik untuk melihat bagaimana Malaysia benar – benar akan menjadi momok yang menakutkan untuk persaingan di cabang bulutangkis kedepannya. 

Kalau  Malaysia tetap konsisten dan  secara serius mempersiapkan regenerasi atletnya, maka niscaya pada olimpiade Tokyo 2020 3 perak yang didapat sekarang tidak tertutup kemungkinan akan berubah menjadi 3 Emas. Dan negara – negara yang langganan emas bulutangkis seperti Indonesia mau tidak mau harus juga mempersiapkan diri sebaik – baiknya. Jangan sampai seperti Tiongkok yang turun drastis dari 5 Emas menjadi hanya 2 Emas.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun