Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Tipis Nasib Abraham Samad dan La Nyalla Mattalitti

19 Maret 2016   00:12 Diperbarui: 14 April 2016   07:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan respon masyarakat luas terhadap kasus LNM, ini yang menarik, selama ini LNM memposisikan diri sebagai ketua umum PSSI yang dipilih secara demikratis dengan suara yang hampir 100 persen oleh seluruh pemegang kepentingan sepakbola di Indonesia, berarti dari sabang – sampai merauke semua mendukung LNM, coba  bayangkan kalau dikumpulkan, anggota yang mempunyai suara di kongres saja sampai ratusan, belum lagi ditambah para pemain, pengurus klub, bahkan supporter. 

Kalaulah memang LNM adalah orang yang dipilih (baca : dicintai) oleh anggotanya, maka seharusnya dari seluruh Indonesia saat ini mengutuk apa yang dilakukan oleh Kejakasaa di Jawa Timur itu beramai – ramai membuat demo, beramai – ramai membuat sanggahan di medsos, dll. Tetapi faktanya sekarang adalah yang membela LNM  hanya aggota PSSI yang duduk di pengurusan dan itu pun tidak solid semua, serta sekelompok orang yang menamakan diri organisasi kepemudaaan yang dulunya adalah anak buah LNM plus simpatisan PSSI yang jumlahnya tidak seberapa. Sesuatu yang wajar LNM mendapat dukungan dari mereka.

Nah disinilah terlihat sebenarnya perbedaan itu, dimana sebenarnya yang mempunyai legitimasi di masyarakat, boleh berbicara atas nama hukum, atas nama peraturan, atas nama statute, atas nama aturan ini itu, tetapi faktanya bahwa masyarakat tidak dibelakang LNM, bahkan para anggota PSSI di daerah – daerah terkesan diam, menunggu komando untuk mengadakan KLB.

Sudah dapat dipastikan bahwa yang selama ini di dengung – dengungkan bahwa pemimpin tersebut adalah pemimpin yang dipilih secara jujur, yang dipilih karena memang layak memimpin, tidak lebih dan tidak kurang adalah pemimpin yang dipilih karena adanya permainan kekuasaan. Sehingga pada saat kongres kemaren para klub seolah – olah tidak berdaya untuk tidak mengikuti permainan dari mereka yang mempunyai kekuasaan. Kasarnya ikut kami atau kalian ditendang.

Fakta sudah demikian adanya, status tersangka juga sudah disematkan, tinggal menunggu kebesaran hati seorang LNM, dan juga keberanian para anggota untuk segera mengambil tindakan guna menyelamatkan sepakbola nasional. Atau LNM berharap nasibnya seperti AS yang mendapat "keringanan" dari pemerintah? hehehe berdoa aja barangkali ada yang khilaf memberikan keringanan.

Terus Kemenpora ngapain?.....lagi ngurus hambalang sama Presiden plus nyusun surat balasan ke FIFA…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun