Rusak tatanan, karena sudah tak ada yang pantas ditiru
Aturan diterjang, para bijak dan cendekia malah terbawa arus
Larut dalam zaman keraguan, keadaan pun mencekam
Dunia pun dipenuh beragam ancaman.
(Serat Kalatidha, bait 1)
Pada zaman kalatidha, mulai terjadinya degrasi moral, ketidakadilan, dan konflik sosial. Keharmonisan dan nilai-nilai luhur mulai luntur. Dimana banyak pemimpin negara dan masyarakat yang baik namun tidak membuahkan kemaslahatan, serta orang cerdik dan pandai mulai kehilangan keyakinannya dan kemudian hidup dalam keragu-raguan. Dalam pandangannya mengenai zaman kalatidha, Ranggawarsita memprihatinkan kemerosotan moral dan etika yang terjadi dalam masyarakat, akibat perubahan sosial-politik yang begitu cepat dari kekuasaan kerajaan tradisional menuju pengaruh kolonialisme.mengakibatkan banyak orang kehilangan arah, dan kebaikan serta keadilan sulit ditemukan. Ini merupakan masa transisi yang penuh kekhawatiran dan ketidakjelasan.
2. Era Kalabendhu
Kalabendhu atau zaman yang penuh dengan bencana (berbendu) menjadi puncak dari zaman kalatidha. Gambaran Ranggawarsita terkait zaman edan tergambarkan pada bait ketujuh, Serat Kalitidha sebagai berikut:
Amenangi Zaman Edan,
Ewuh aja ing pambudi,
Melu edan ora tahan,
Jen tan milu anglakoni,