Apa yang dimaksud era Kalasuba, Kalatidha, dan Kalabendhu?
Dalam karyanya yang bertajuk "Serat Kalatidha", Ranggawarsita menyinggung tentang "zaman edan" atau "zaman gila". Dalam pandangan Ranggawarsita, istilah zaman edan digunakan untuk menggambarkan masa ketika moralitas dan nilai-nilai luhur masyarakat mengalami kemerosotan/degresi. Ia menggambarkan zaman edan sebagai masa penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakadilan. Dalam karyanya "Serat Kalitidha", Ranggawarsita juga membagi periode zaman berdasarkan sifatnya menjadi beberapa bagian. Ranggawarsita kemudian membuat periodesasi dengan istilahnya sendiri yakni kalatidha, kalasuba, kalabendhu yang digolongkan berdasarkan keadaan maupun suasana pada zaman tersebut. Ketiga periode waktu ini bukanlah bersifat kronologis, melainkan menggambarkan siklus perubahan zaman yang bersifat berulang dan mencerminkan kondisi moral, sosial, dan spiritual masyarakat.
1. Era Kalatidha
Era kalatidha atau zaman keraguan tercantum dalam karyanya yang paling terkenal, yaitu Serat Kalatidha. Meskipun ungkapan kalatidha ini sudah ada sebelum Raanggawarsita menulis Serat Kalatidha. Ungkapan ini telah ada dalam Serat Centhini Jilid IV, dimana kata-kata yang digunakan di dalamnya tak berbeda jauh dengan kata-kata yang digunakan oleh Ranggawarsita dalam salah satu bait Serat Kalatidha. Namun Ranggawarsita memberikan tambahan beberapa bait syair yang sesuai dengan perasaan hatinya.
Ranggawarsita dalam karyanya, menggambarkan era kalitidha sebagai keadaan dimana manusia dihadapkan pada pilihan yang merepotkan. Pada zaman ini, kondisi negara sedang terpuruk karena tidak ada lagi yang dapat dijadikan teladan dan banyak orang-orang yang mulai meninggalkan norma maupun nilai-nilai luhur kehidupan. Orang-orang bijak terbawa arus zaman yang penuh keragu-raguan. Hal ini tertuang dalam gubahan Raanggawarsita dalam Serat Kalatidha yang berbentuk tembang macapat.
Mangkya darajating praja, kawuryan wus sunyaturi
Rurah pahrehing ukara, karana tanpa palupi
Atilar silastuti, sujana sarjana kelu
Kalulun kalatidha, tidhem tandhaning dumadi
Ardayengrat dene karoban rubeda
Yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut
Beginilah keadaan negara, yang kian tak menentu