Wah produk luar negeri ya ? Keren banget !
Kok Mirip ? KW ya ? Hah produk lokal ? Ga Banget deh !
Begitulah kurang lebih ujaran dari mulut manis kaum milenial para pencipta style kekinian, yang selalu menjunjung tinggi dan membandingkan produk luar dan dalam negeri.Â
Perihal keren dan kualitas yang didapatkan, yang tentunya mampu membuat mereka menjadi pusat perhatian segala umat. Hal inilah yang menjadikan suatu kebiasaan atau budaya populer dikalangannya, namun sebelum lebih lanjut mari kita mengenal apa itu budaya populer dan istilah subkultur.
1. Â Â Â Apa itu Budaya Populer ?
Menurut Burton (2008 dalam Chaniago, 2011, h. 93), budaya populer didominasi dan konsumsi barang-barang material dan bukan oleh seni-seni sejati, manakala penciptaanya didorong oleh motif laba.Â
Budaya populer yang disokong industri budaya telah mengkonstruksi masyarakat yang tidak sekadar berlandaskan konsumsi, tetapi juga menjadikan artefak budaya sebagai produk industri dan sudah tentu menjadi suatu komoditi.Â
Budaya populer berkaitan dengan budaya massa. Budaya massa adalah budaya populer yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa. Budaya massa ini berkembang sebagai akibat dari kemudahan-kemudahan reproduksi yang diberikan oleh teknologi seperti percetakan, fotografi, perekaman suara dan lain sebagainya.
2. Â Â Â Apa itu Istilah Subkultur ?
Istilah subkultur kerap digunakan untuk menggambarkan dunia kepentingan dan identifikasi khusus yang memisahkan antara beberapa kelompok atau kesatuan lainnya yang lebih besar dengan kelompok lainnya.Â
Subkultur juga merupakan sistem norma, nilai, kepentingan atau perilaku yang membedakan antar individu, kelompok dan kesatuan yang lebih besar dengan masyarakat yang lebih besar tempat dimana mereka juga ikut berpartisipasi di dalamnya.Â