Mohon tunggu...
Gul Azwara ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶
Gul Azwara ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ Mohon Tunggu... -

saya seorang yang sedang belajar menulis... ^_^v Dan paling nyaman ketika minum teh hangat di kala hujan.... Tidak lupa dengan musiknya. PisSs aja deh..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perlukah Menggunakan Logika dalam Menulis dan Berkomentar

6 Agustus 2010   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Data resmi pemerintah Inggris (tahun 2006) menyebutkan bahwa hampir separuh kejahatan dengan kekerasan di negara tersebut diakibatkan oleh pengaruh minuman kerasl. Lebih dari satu juta pelaku agresi kejahatan yang terdata dipercaya berada dalam pengaruh alkohol. (sumber: http://www.homeoffice.gov.uk).

Pak Radix jelas dalam hal ini yang dibahas adalah minuman keras bukan lagi memandang alkohol secara keseluruhan.

Kerugian ekononomi akibat minuman beralkohol sangat luar biasa besarnya, sebagai contoh di Amerika Serikat biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan dampak negatif minuman beralkohol di negara tersebut mencapai 176 milyar USD (sekitar 1600 triliun rupiah) setiap tahun (sumber: http://www.marineinstitute.org).

Tuh kan Pak radix ini juga merugikan loh. Ingat yang kita bahas bukan alkohol secara keseluruhan tapi minuman keras (Sengaja Saya ulang-ulang, biar tidak salah paham terus)

Jadi, jelas juga anda terkesan mengambil kesimpulan yang bermakna generalisasi berlebihan. Jadi, siapa yang di sini lebih subjektif?

Sekedar selingan, anda juga harus menarik setiap keputusan dari makna universal ke partial, itu penting dalam logika.

Salam.

Radix WP:Minuman keras tdk dilarang total di negara2 maju, itu krn mereka punya pertimbangan yg masuk akal bhw lbh baik melakukan regulasi pembatasan ketimbang pelarangan total.

truth_said: Alasan anda benar benar mengambang..tidak tepat sasaran

***

Sekarang kita perhatikan tulisan di atas yang ditebali/bold,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun