Mohon tunggu...
Gilang Widanna Putra
Gilang Widanna Putra Mohon Tunggu... Penulis - Orang bodoh yang terus belajar

Psycology, Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Itu Psikologi?

1 April 2019   02:37 Diperbarui: 1 April 2019   16:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa disadari atau tidak, dari kecil kita mendapatkan pola asuh dari orang tua. Pola asuh tersebut mencakup tentang pola berpikir, pola emosi, pola pengambilan keputusan dan pola penyelesaian masalah yang sampai saat ini masih kita gunakan namun dengan cara yang lebih modern atau pola yang di modifikasi sesuai dengan usia kita sekarang.

Saya ambil contoh pada masa kanak-kanak, pada masa tersebut untuk mendapatkan mainan yang kita inginkan, kita memintanya kepada orang tua. Orang tua ada yang menuruti atau tidak, jika dituruti maka hal yang kita lakukan adalah berterima kasih kepad orang tua bahkan seharian atau bahkan beberapa hari kita bisa merasakan bahagia dan bercerita kepada teman-teman atau bahkan mengajak mereka untuk bermain bersama.

Jika orang tua tidak menuruti atau tidak membelikan kita mainan yang kita inginkan, kita bisa menangis dan mengurung diri dikamar, tidak makan seharian, dan yang lebih ekstrem kita mengabaikan perkataan orang tua. Kita berpikir mengapa orang tua tidak menuruti, atau kah orang tua tidak menyayangi kita dan banyak lain prasangka yang muncul dipikiran kita.

Coba kita amati lebih dalam secara sadar, pada usia kita sekarang pernah kan kita menggunakan salah satu pola yang saya jelaskan diatas? Mayoritas dari kalian pasti menjawab Pernah. Mungkin pada usia dewasa seperti sekarang ini kita mengalami masalah yang berbeda atau bahkan lebih kompleks dari yang saya jelaskan diatas.

Pernahkan anda mengalami Jatuh Cinta atau Putus Cinta? Jawabannya pasti Pernah mengalaminya. Saat jatuh cinta dengan lawan jenis kita bisa merasakan feel yang berbeda, seperti selalu merasa nyaman berada didekat pasangan atau senang untuk mencuri pandang kepada lawan jenis yang anda sukai. Kita bisa merasakan bahagia dalam kurun waktu yang sangat lama dan membuat kita lebih enjoy dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Itu yang kita rasakan pada saat jatuh cinta.  

Berbeda halnya yang kita rasakan jika Putus Cinta, pasti anda menjawab pernah mengalami hal tersebut. Kita bisa murung, galau, gelisah dan berusaha untuk move on dalam kurun waktu yang relative lama.

Kita merasa bahwa hidup kita tidak berarti jika tidak ada pasangan yang selalu mendampingi kita. Dan bahkan kita bisa menangis karena kehilangan orang yang kita sayangi. Butuh waktu lama untuk kita bangkit dari keterpurukan tersebut.

Inilah pola perilaku yang saya maksud. Hal yang wajar jika psikologi dianggap dukun karena mempelajari tentang pola dan juga mengetahui perilaku apa yang dapat kita munculkan pada saat kita mendapatkan masalah tertentu. Semoga penjelasan diatas dapat membuka pemahaman anda tentang psikologi.

Terima Kasih
Gilang Widanna Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun