Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini menambahkan, bahwa perlakuan rasis memang tidak dia terima di padang namun adanya sterotip atau prasangka kepada dia dan teman-temannya dan pada awalnya dia dan teman-temanya juga merasa tidak nyaman namun lambat laun dia jadi terbiasa dengan sterotip tersebut.Â
Ketika dia dan teman-temannya mau membiasakan diri dan lebih luas memandang dari latar belakang mana mereka yang memberi stigma tersebut. Kalau dari kalangan masyarakat yang awam maka alahkah baiknya jika kita tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
Selain itu Uden juga meminta, kita harus melihat sesuatu dari segi positif. Keberagaman yang ada di papua yang banyak di isi oleh banyak suku bangsa positifnya sikap toleransi jadi lebih mudah dicapai karena budaya sudah bercampur dan kehidupan ekonomi memaksa mereka untuk mau tidak mau harus hidup saling membantu. Positif di sumbar adalah budaya masih sangat kental dan itu modal untuk membangun wilayah.
Sementara itu Dr. Yasrul huda  Ph.D mengatakan bahwa konflik di daerah rantau yang melibatkan perantau dan warga pribumi atau warga asli sebenarnya adalah hal yang biasa dan memang harusnya pasti terjadi namun hal itu seharusnya tidak berkembang menjadi besar asalkan semua pihak mampu menahan diri. Masyarakat indonesia yang memilki budaya yang berbeda-beda namun jangan jadikan budaya tersebut menjadi ekslusif tapi jadikanlah inklusif sehingga budaya tersebut mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi lestari selamanya.