Mohon tunggu...
Agustinus Nicolaus Yokit
Agustinus Nicolaus Yokit Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Menjadi prehensi positif bagi perkembangan orang lain... Masih belajar untuk Altruis... Sedang berjalan dalam pencarian pada Kebijaksanaan Sejati...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inkarnasi Yesus Kristus: Bukti Kasih Allah

10 Oktober 2023   12:06 Diperbarui: 10 Oktober 2023   12:21 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa itu Inkarnasi?

Arti kata Inkarnasi

Kata inkarnasi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, incarnation, yang terdiri dari dua kata, yaitu in yang berarti "masuk ke dalam", dan caro/carnis yang berarti "daging". Dalam hal ini, dapat diartikan perwujudan menjadi daging. Rencana Allah yang begitu besar bagi keselamatan seluruh umat manusia, mendapat wujud dalam penjelmaan-Nya menjadi manusia, yang tentunya berubah menjadi daging (kemanusiaan). Yesus yang adalah Putera Tunggal Allah, yang telah diutus datang ke dunia hidup bersama-sama dengan manusia, merasakan segala hal yang dirasakan oleh manusia lainnya. Ia merasa lapar (Mat. 4:2), merasa haus (Yoh. 19:28), merasa letih (Yoh. 4:6), merasa sedih (Yoh. 11:35), dan lain sebagainya yang mencirikan sifat manusia. Tujuan utama peristiwa inkarnasi ini yakni, untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Mat. 1:21), dengan cara menjadi tebusan bagi banyak orang. Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya (1 Yoh. 5:1). Kita menjawab, dengan mengakui bersama Syahadat Nisea-Konstantinopel: "Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria dan menjadi manusia" (KGK, no. 456).

Demikianlah pengertian inkarnasi tidak akan terlepaskan dari peristiwa kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Inilah yang dipahami oleh Gereja sebagai misteri inkarnasi. Selanjutnya, bagaimana Gereja Katolik memberikan penjelasan tentang misteri inkarnasi ini dari perspektif Kitab Suci. Penjelasan selanjutnya akan diuraikan seturut pertanyaan: "Apa arti Inkarnasi Yesus Kristus menurut Kitab Suci?"

Apa arti Inkarnasi Yesus Kristus menurut Kitab Suci?

Dasar Pemikiran Kitab Suci tentang Inkarnasi

Uraian selanjutnya akan mengarahkan kita pada pemahaman inkarnasi Yesus Kristus menurut Kitab Suci. Uraian ini dimulai dengan kutipan teks berikut:

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. . . . Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh. 1:1-4.14).

Kutipan teks di atas hendak memberi pemahaman mendasar bahwa peristiwa inkarnasi merupakan sebuah kenyataan pengalaman iman bagi manusia. Inkarnasi Yesus Kristus merupakan sebuah doktrin Kristen yang bersumber pada Kitab Suci. Ia yang adalah Firman, yakni Allah telah menjadi manusia seutuhnya. Ia adalah Anak Tunggal Bapa yang telah menjadi manusia yang sempurna. Dalam hal ini, yang menjadi penekanan bahwa Ia yang telah diutus, Ia yang berasal dari Bapa, dan lahir dari seorang perawan, merupakan bukti dari rencana penyelamatan yang telah direncanakan oleh Allah, dan telah digenapi dalam kelahiran Putera-Nya yakni Yesus Kristus. Selain penegasan bahwa peristiwa inkarnasi merupakan Sabda yang telah menjadi manusia, termuat pula bahwa penekanannya yakni Yesus yang memiliki asal-usul lahir dari Bapa. Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku (Yoh. 8:42). Juga kenyataan bahwa Yesus lahir dari seorang perempuan. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum taurat (Gal. 4:4).

Uraian lebih mendalam tentang peristiwa inkarnasi Yesus Kristus, perlu dikonfirmasi melalui fakta-fakta historis yang mendukung. Fakta-fakta historis merupakan realitas dari peristiwa inkarnasi, memberikan keterangan tentang unsur-unsur dari realitas yang menegaskan bahwa Sabda yang menjadi manusia (the Word became flesh), benar-benar mengambil rupa manusia, dan memang menyatu dengan kehidupan dalam keseluruhan kehidupan manusia. Allah yang menjelma menjadi manusia, benar-benar mengosongkan diri-Nya menjadi manusia sempurna, yang seutuhnya.

Rasul Paulus memberi kesaksian di dalam suratnya kepada jemaat di Filipi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun