Mohon tunggu...
Gustine Ekadaswita
Gustine Ekadaswita Mohon Tunggu... Guru - guru

saya guru bahasa jepang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Ajar yang Inovatif Menghasilkan Pembelajaran Inovatif

1 Desember 2023   17:33 Diperbarui: 1 Desember 2023   18:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seorang guru mengajar di dalam kelas, tentu menginginkan siswanya bisa menerima pembelajaran yang diberikan. Jika siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan difasilitasi oleh guru sesuai kebutuhan siswa, maka kita sebagai guru pasti akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena tujuan dari pembelajaran itu sudah tercapai dengan baik. Konsentrasi dan motivasi sangat penting dimiliki oleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, dikarenakan semakin tinggi konsentrasi dan motivasi belajar siswa maka semakin baik hasil dari pembelajaran tersebut.

Konsentrasi   memiliki   pengaruh   yang   besar   terhadap   proses   pembelajaran. Seseorang yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, maka proses pembelajarannnya  pun  akan  percuma  karena  membuang  waktu,  tenaga  dan  biaya. Seperti  kita  ketahui,  konsentrasi  merupakan  suatu  proses  pemusatan  pikiran  terhadap suatu objek tertentu yang dilakukan  dengan memusatkan seluruh panca indera bahkan yang bersifat abstrak sekalipun pada saat proses pembelajaran.

Pada satu sisi, guru pasti tidak terlepas dari permasalahan yang timbul di dalam kelas karena memiliki siswa dengan berbagai macam karakter. Meningkatkan konsentrasi dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan melibatkan peserta didik agar berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mengajak peserta didik dalam sebuah permainan juga mampu meningkatkan motivasi dan konsentrasi belajar peserta didik. Adapun pengalaman yang dapat dibagikan untuk membantu meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajar siswa. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah media pembelajaran yang digunakan guru belum inovatif dan interaktif sehingga pembelajaran hanya satu arah dan monoton dan menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi serta mengantuk di dalam kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, Praktik ini penting untuk dibagikan karena praktik ini bisa mejadi referensi  bagi  guru  lain. Guru lain bisa mengetahui manfaat ketika menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi permasalahan  dalam pembelajaran. Pada praktik ini, saya akan paparkan penggunaan media  pembelajaran  untuk mendukung konsentrasi dan minat peserta didik ketika belajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, serta didukung dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan memberikan games dengan media flash card hiragana.

Hal ini penting dibagikan karena berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan banyak terjadi perubahan pada peserta didik yang berdampak pada proses pembelajaran. Beberapa hal yang dialami peserta didik antara lain, peserta didik sudah mulai aktif dalam kegiatan diskusi, beberapa peserta didik masih ada yang tidak mau ikut berdiskusi dengan anggota kelompok, peserta didik semangat dalam berkompetisi, peserta didik berkolaborasi dengan anggota kelompok, guru mulai menerapkan pembelajaran inovatif, guru mampu merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Selain sumber belajar, model pembelajaran juga sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan bagi peserta didik. Maka dari itu, guru menggunakan model Discovery Learning dan memberikan games dengan media flash card hiragana untuk menciptakan suasana yang menarik dan menantang bagi peserta didik ketika belajar.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai pembuat modul pembelajaran, melaksanakan pembelajaran berdasarkan modul pembelajaran, mendokumentasikan proses pembelajaran, dan melakukan refleksi kegiatan.

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, beberapa tantangan yang dihadapi adalah,  masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran karena tidak percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya dalam kelas maupun dalam kelompok, masih ada peserta didik yang tidak mau berkolaborasi dengan anggota kelompok karena merasa tugas akan  selesai dengan anggota yang lebih pintar, peserta didik masih kurang berani untuk memberikan tanggapan, guru terkadang kesulitan mengontrol peserta didik yang suka menjahili temannya dari anggota kelompok yang lain.

Pihak--pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, rekan--rekan guru dan kepala sekolah. Penulis menganggap bahwa rekan--rekan guru dan kepala sekolah sebagai orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam kegiatan pembelajaran perlu dilibatkan sebagai pemberi pendapat dan saran agar proses praktik pembelajaran dapat dilakukan secara optimal dan terarah sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini dapat diwujudkan sesuai harapan dan indikator capaian. Serta dosen pamong dan guru pamong sebagai pembimbing saya selama melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan ini. Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media belajar yang sesuai dengan gaya belajar dan karakteristik peserta didik.

Tantangan yang ada di atas segera diselesaikan dengan baik oleh  guru dengan beberapa cara yaitu guru terus mengajak peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran untuk mau berdiskusi dengan teman kelompok, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami, dan membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang akan dilakukan agar peserta didik ikut berdiskusi dan bekerja sama menyelesaikan tugas di dalam kelompok. Selain itu, guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, contohnya pembelajaran dengan memberikan games dengan media flash card hiragana yang digunakan dalam pembelajaran ini bertujuan agar semua peserta didik aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua peserta didik dituntut untuk berperan aktif mengikuti permainan.

Guru memotivasi peserta didik agar mau bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, menjelaskan kepada peserta didik bahwa hasil atau nilai yang akan diperoleh ada dua bentuk, yaitu nilai kelompok dan nilai individu. Jadi, jika peserta didik tidak mau bekerja sama atau tidak ikut berperan aktif maka akan berdampak pada penilaian.

Guru terus memotivasi peserta didik agar mau memberikan tanggapan dengan memberikan gambaran atau contoh yang lebih dekat di lingkungan kehidupannya. Misalnya, peserta didik memberikan tanggapan berupa saran kepada temannya jika ingin melakukan sesuatu. Selain itu, peserta didik juga diberikan apresiasi atau pujian setelah memberikan tanggapan, agar peserta didik merasa senang dan bangga sehingga peserta didik terus termotivasi untuk memberikan tanggapan. Sekecil apapun tanggapan peserta didik tetap diberikan apresiasi agar tumbuh rasa percaya diri pada siswa, serta jangan pernah mematahkan setiap tanggapan yang diberikannya.

Guru mencari tahu apa penyebab peserta didik berperilaku jahil di kelas. Guru menegur peserta didik tersebut dengan berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik atau berbicara lebih dekat kepada peserta didik tersebut. Setelah itu, peserta didik diberikan peringatan bahwa ketika belajar harus disiplin dan dilarang melakukan kegiatan apa pun yang tidak berkaitan pada pembelajaran.

Sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan strategi tersebut adalah berbagai sumber referensi untuk membuat media yang menarik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dan memberikan games dengan media flash card hiragana dapat membuat peserta didik mengingat kosakata yang dipelajarinya. Setiap peserta didik saling mengajarkan dan mengingatkan anggota  kelompoknya. Permainan yang dilakukan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Semua peserta didik ikut berperan aktif dalam kegiatan. Peserta didik memiliki semangat yang tinggi untuk bersaing sehingga membuat mereka saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil terbaik. Peserta didik yang tadinya hanya diam juga terdorong untuk ikut berpartisipasi.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari orang-orang di lingkungan sekolah, serta bimbingan yang didapatkan dari dosen dan guru pamong. Faktor keberhasilan strategi yang dilakukan juga dari perencanaan pembelajaran, seperti model pembelajaran, persiapan media, baik yang manual maupun berbasis TPACK, sarana dan prasarana dan juga sumber belajar, kemudian, pelaksanaan pembelajaran yang cukup banyak melibatkan warga sekolah. Secara keseluruhan pembelajaran yang dilaksanakan mendapatkan feedback yang sangat positif, baik dari peserta didik maupun dari rekan sejawat. Guru harus terus berusaha berinovasi agar dapat memberikan pembelajaran yang baik dan bermanfaat bagi peserta didik, serta menjadi fasillitator yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Konsentrasi   memiliki   pengaruh   yang   besar   terhadap   proses   pembelajaran. Meningkatkan konsentrasi dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan melibatkan peserta didik agar berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mengajak peserta didik dalam sebuah permainan juga mampu meningkatkan motivasi dan konsentrasi belajar peserta didik. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peserta didik mampu mengidentifikasikan kosakata penyebutan anggota keluarga sendiri dan orang lain, jumlah orang, sifat dan karakteristik dalam bahasa Jepang dengan benar. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media video dan games menggunakan flash card hiragana peserta didik mampu menceritakan tentang anggota keluarganya sendiri dan keluarga orang lain, jumlah orang, sifat dan karakteristiknya kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun