Mohon tunggu...
Gusti Gultom
Gusti Gultom Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Ilmu

be you

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehadiran Influencer Media Sosial untuk Promosi UMKM

14 Agustus 2021   11:24 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:27 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interaksi lewat media sosial memungkinkan pengguna untuk menjalin komunikasi dan membagikan pengalaman (Karman, 2015). Komunikasi dua arah yang terbentuk di media sosial memberikan kesempatan kepada pengguna untuk bertukar informasi dan pikiran sekaligus mendistribusikan konten berupa teks, gambar dan vidio. Konten ini berpeluang untuk menyampaikan pesan kepada pembaca sehingga memberikan informasi dan mempengaruhi pikirian mereka.

Pengguna (user) diperkenankan untuk berbagi foto, video dan tulisan. Konten yang dibagikan dapat menjadi bahan diskusi dan bahkan dijadikan sebagai bahan untuk promosi barang atau jasa. Bagi kaum urban, memiliki telepon genggam adalah suatu keharusan untuk dapat menjalin komunukasi dengan keluarga dan teman-temannya. Namun, tren menggunakan telepon seluler yang selalu terbaru yang dilengkapi dengan vitur-vitur yang diklaim lebih canggih selalu menarik minat anak muda dan sering tergoda untuk mendapatkan telepon genggam keluaran terbaru. Keputusan ini sering dilakukan untuk mendapatkan pengakuan dari teman atau komunitasnya dan dianggap mengikuti perkembangan gaya di ibu kota (Zaman, 2017).

Konten adalah sesuatu yang disajikan melalui publikasi. Isi disini berkaitan dengan iklan atau artikel yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan secara tidak langsung mendorong mereka untuk berinteraksi. Hermanda et al., 2019 menyatakan bahwa influencer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap citra merek. Ada beberapa alasan menggunakan sosial media dan jasa influencer untuk menjual produk yaitu untuk meningkatkan kesadaran akan merek, tingkat koversi yang lebih tinggi, kepuasan pelanggan yang lebih baik, meningkatkan kesetiaan akan brand, lebih hemat biaya, mendapatkan informasi tentang wawasan pasar, dan menjalin komunikasi dengan pelanggan.  Media sosial adalah salah satu metode pemasaran digital paling hemat biaya yang digunakan untuk memuat konten dan meningkatkan visibilitas bisnis.  Menerapkan strategi media sosial sebagai tempat promosi akan sangat meningkatkan pengenalan merek Anda karena Anda akan terlibat dengan khalayak konsumen yang luas.  Media sosial juga merupakan platform jaringan dan komunikasi. Media sosial adalah wadah terbaik untuk berkomunikasi dengan pelanggan karena dapat menjalikan komunikasi dua arah. Performa penjualan dapat ditingkatkan dengan mengelola media sosial. Semakin inggi frekuensi penggunaan media sosial akan terkait dengan relevansi penggunaannya untuk bisnis. Hal ini menyiratkan pentingnya mengelola akun media sosial dengan benar dan profesional saat digunakan untuk bisnis (Simangunsong dan Handoko, 2020).

Influencer 

Daya tarik, kepercayaan dan keakraban merupakan faktor pembentuk citra atas dukungan dari tokoh lokal pemberi pengaruh, yang secara positif mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas, niat membeli dan loyalitas terhadap suatu merek (Kurniawan, 2021). Daya pikat dan cara pendekatan influencer yang terkesan sederhana, singkat, dan mudah dipahami membuat cara promosinya digemari oleh masyarakat. Peran influencer untuk promosi barang dinyatakan mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang yang dipromosikan oleh influencer (Liu et al., 2015). Kepercayaan memainkan peran penting dalam keputusan pengguna, terutama ketika peserta anonim dan tidak terlibat dalam interaksi tatap muka langsung. nfluencer tepercaya berpotensi mengarahkan konsumen untuk menerima rekomendasi, membuat keputusan pembelian, dan memilih mitra transaksi dalam e-commerce (Yuan et al., 2010). Kepercayaan penting bagi konsumen untuk mempengaruhi keputusan membeli terutama jika hal itu datang dari seseorang yang tidak dikenal dan tidak tatap muka (Konstantopoulou et al., 2019). 

Seiring dengan semakin majunya media dan teknologi, perusahaan dapat memilih dari berbagai pilihan di gerai untuk memasarkan produk mereka. Opsi-opsi ini juga mengarah pada evolusi pemasaran influencer media sosial. Sekarang Anda dapat menemukan orang yang mewakili perusahaan melalui konten bermerek di akun media sosial pribadi, seperti Instagram, Snapchat, Twitter, dan YouTube. Lebih dari sebelumnya, konsumen mencari sesama konsumen untuk menginformasikan keputusan pembelian mereka. Munculnya media sosial telah membuka saluran baru bagi merek untuk terhubung dengan konsumen secara lebih langsung dan lebih organik. Jika sebuah merek tidak menggunakan pemasaran influencer media sosial sebagai strategi untuk menarik audiens targetnya dengan lebih baik, sekarang mungkin saatnya bagi perusahaan untuk mulai mengevaluasi strategi periklanan mereka (Glucksman, 2017). Dengan bekerja sama dengan influencer media sosial, agensi hubungan masyarakat dapat menarik perhatian konsumen merek dan mempromosikan konten yang relevan dan dapat dikaitkan dengan klien. Sementara pemasaran influencer berdasarkan media tradisional telah digunakan dalam hubungan masyarakat selama bertahun-tahun, kebangkitan media sosial telah menciptakan ledakan pemasaran influencer media sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Deloitte (2021) Realising the potential of Indonesia's digital economy. Tersedia pada: https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/id/Documents/about-deloitte/id-about-dip-edition-2-chapter-4-en-feb2021.pdf (Diakses: 19 Juni 2021).

Glucksman, M. (2017) "The Rise of Social Media Influencer Marketing on Lifestyle Branding: A Case Study of Lucie Fink I . Introduction II . Literature Review," Elon Journal of Undergraduate Research in Communications, 8(2), hal. 77--87.

Hermanda, A., Sumarwan, U. dan Tinaprillia, N. (2019) "the Effect of Social Media Influencer on Brand Image, Self-Concept, and Purchase Intention," Journal of Consumer Sciences, 4(2), hal. 76--89. doi: 10.29244/jcs.4.2.76-89.

Karman, M. A. (2015) The Impact of Social Media Marketing on Brand Equity toward the Purchase Intention of Starbucks Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun