Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Senyum dan semangat

Step by step

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencintai Alquran

13 Juli 2019   22:23 Diperbarui: 13 Juli 2019   22:41 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Fauzi Mufti saat mengisi kajian kitab kuning (dok. pribadi)

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Q.S Al-Hijr :9).

Al-Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW melalui perantara malaikat Jibril dan bagi siapa saja umat Islam yang senantiasa membacanya akan mendapatkan pahala. Dalam ayat diatas secara tegas Allah SWT menjamin terpeliharanya keotentikan Al Quran. Maka sampai kapanpun Al Quran tidak akan pernah bisa berubah dan tidak akan ada yang bisa menyamai kehebatannya apalagi merubahnya.

Dengan jaminan langsung dari Allah SWT tersebut, maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim mencintai Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam kaitannya dengan Allah (hablum minallah) maupun dalam hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).

Mengapa kita harus mencintai A-Qur'an ?

Pertama, Sebab Al-Quran adalah petunjuk utama bagi kita semua  yang sanggup menjelaskan tentang berbagai persoalan kehidupan yang kita hadapi. Al-Quran memberikan petunjuk dan rahmat serta peringatan bagi kita dan segenap kaum muslimin pada umumnya. Sebagaimana dalam firman-Nya :

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri". (Q.S Al-Nahl :89)

Kedua, karena dengan mengikuti Al-Qur'an maka kita tidak akan tersesat di Dunia dan tidak akan celaka kelak di akhirat. Ini adalah jaminan Allah sebagaimana termaktub dalam surat Thaha ayat : 123, 124 :

"Maka jika datang kepadamu petunjuk-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" (Q.S Thaha: 123, 124)

Dalam [Tafsir ath Thabari, 16/225], Abdullah bin Abbas menjelaskan kedua ayat ini bahwa, "Allah menjamin kepada siapa saja yang membaca Alquran dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya, maka dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat."

Kedua ayat di atas juga diperkuat oleh penjelasan dari sebuah hadist yang berbunyi :

"Aku tinggalkan kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur'an) dan sunnahku."

Lalu bagaimana cara merefleksikan cinta kita terhadap Al-Qur'an ?

Pertama, dengan senantiasa membacanya. Membaca Al-Qur'an pada hakikatnya adalah mengingat Allah yang maha pengasih dan maha penyayang dan menjadikan hati kita menjadi tenang sebagaimana firman Allah :

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Ar-R'ad; 28).

Selain mendatangkan ketengan hati, Al Quran juga akan memberikan syafaat kelak dihari kiamat bagi umat Islam yang seantiasa membacanya. Sebagaimana janji Nabi Muhammad saw :

"Bacalah Al Quran, karena Al Quran akan datang memberikan syafaat kelak di hari kiamat kepada siapa saja yang membacanya".

Kedua, dalam mereflesikan kecintaan kita kepada Al Quran adalah dengan mentadabburinya. Tadabbur artinya adalah merenungi dan memahami ayat-ayat Al Quran. Allah SWT sendiri mengingatkan kita agar selalu mentadabburi Al-Qur'an sebagaimana termaktub dalam surat shaad ayat 29 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran" (Q.S shaad ayat : 29)

Tadabur Al-qu'an akan menjadikan hati kita terbuka untuk menerima kebenaran. Sebagaimana kebalikannya, seorang yang tidak mau mentadabburi Al-qur'an, maka hatinya akan tertutup dan terkunci. Sehingga susah untuk menerima kebenaran. Allah Ta'ala berfirman, mengancam mereka dalam ayatNya :

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci" (Q.S Muhammad : 24)

Ketiga, cara yang bisa dilakukan dalam rangka mengejawantahkan kecintaan kita kepada Al Quran  adalah dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang ada didalamnya. Ada banyak ayat-ayat Al Quran yang menganjurkan kepada kita semua untuk mengamalkan ajaran-ajaran yang ada di dalam Al Quran. Seperti misalnya dalam surat Ali Imron ayat 110  yang berbunyi :

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".  Atau perintah sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :

"Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat". [HR.Bukhari]

Dan hadist.

"Ustman bin Affan radhiyallahu 'anhu berkata: "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya." Hadits riwayat Bukhari.

Demikianlah beberapa sebab mengapa kita mesti mencintai Al Quran serta bagaimana cara kita merefleksikan kecintaan kita kepada Al Quran. Semoga uraian diatas dapat memberikan sedikit pencerahan serta dapat memberikan manfaat bagi para kompasianer yang membacanya.

Salamm.

Ahmad Fauzi Mufti Al-Ghazaly

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun