Mohon tunggu...
Gusti Ayu Oktaviani
Gusti Ayu Oktaviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember

"jangan tanya seberapa besar mimpimu, tetapi tanyakan seberapa besar kamu untuk mimpimu itu"mengutip ungkapan dari sebuah film yang sangat memotivasi saya untuk meraih mimpi-mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

3 Mei 2020   22:31 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:09 20925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat Pancasila Sebagai Sistem Filsafat (unsplash/nick-agus-arya)

Manusia merupakan subjek pendukung pokok dalam sila-sila Pancasila. Hal tersebut dijelaskan bahwa yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, berkeadilan sosial pada hakekatnya adalah manusia.

Baca juga : 1 Juni, Refleksi Pancasila sebagai Ideologi Terbaik Bangsa

Manusia memiliki hal-hal yang mutlak berupa susunan kodrat, jiwa, raga, jasmani, dan rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu, sosial, pribadi dan makhluk Tuhan.

Maka jelas sila-sila pertama mendasari sila-sila lainnya dalam Pancasila. Hubungan kesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan negara berupa hubungan kausalitas. Tuhan, manusia, rakyat sebagai sebab, dan negara sebagai akibat.

2.Aspek Epistemologis

Epistemologis merupakan cabang filsafat yang menyelidiki historis, syarat, susunan, metode, dan validitas dari suatu ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas suatu ilmu pengetahuan. Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of science. 

Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologi yaitu, tentang sumber pengetahuan manusia, teori kebenaran pengetahuan manusia, dan watak pengetahuan manusia. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan.

Pancasila telah menjadi suatu sistem cita-cita, falsafah, atau menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. 

Maka, dasar epistemologis Pancasila berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Pancasila sebagai suatu obyek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila.

Sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut merupakan kausal materialis Pancasila. 

Susunan yang terdapat dalam Pancasila adalah sebagai suatu sistem pengetahuan, maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam susunan sila-sila Pancasila maupun arti dari sila-sila Pancasila. Susunan kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun