1. Tujuan Keselarasan
Tri Hita Karana menekankan pencapaian keselarasan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Yoga juga memiliki tujuan serupa, yaitu menyatukan pikiran, tubuh, dan jiwa untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan.
2. Aspek Spiritual
Keduanya mencakup dimensi spiritual dalam praktiknya. Tri Hita Karana, dengan menekankan hubungan dengan Tuhan, dan Yoga, dengan tujuan penyatuan jiwa dengan aspek tertinggi Tuhan, saling melengkapi dalam pencarian makna dan tujuan spiritual.
3. Etika dan Moralitas
Prinsip-prinsip etika dan moralitas dalam Tri Hita Karana, seperti ahimsa (non-kekerasan) dan kejujuran, mencerminkan nilai-nilai yang serupa dengan ajaran Yoga. Yoga, melalui yama dan niyama (prinsip-prinsip etika Yoga), mengajarkan perilaku positif dan harmonis dalam interaksi sosial.
4. Keseimbangan dengan Alam
Tri Hita Karana menekankan keseimbangan dengan alam (Palemahan), sementara Yoga, melalui praktik asana dan kesadaran lingkungan, mengajarkan rasa hormat terhadap alam dan pemahaman keterkaitan dengan lingkungan.
Dengan demikian, prinsip-prinsip Tri Hita Karana dan ajaran Yoga memiliki kesamaan dalam upaya mencapai harmoni dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam, membuktikan keterkaitan erat antara keduanya.
Jadi, keduanya, Tri Hita Karana dan Yoga, memandang kehidupan sebagai sebuah kesatuan yang mencakup dimensi spiritual, sosial, dan ekologis, dengan tujuan mencapai keseimbangan dan harmoni dalam semua aspek tersebut.
Tri hita karana dalam ajaran yoga merujuk pada tiga penyebab penderitaan
manusia. Mereka adalah avidya (ketidaktahuan), asmita (egoisme), dan
raga-dvesha (rajin dan tidak suka).
Kaitannya dengan yoga adalah bahwa melalui praktik yoga, seseorang
dapat mengatasi dan mengurangi dampak negatif dari tiga hita karana ini.