Menganggapnya hanya alat untuk angka,
Bukan jiwa yang berusaha membentuk generasi.
Berapa kali ia diabaikan?
Berapa kali suara itu dibungkam?
Dalam diam, ia terus memberi,
Meskipun tangannya tidak selalu diberi penghargaan.
Namun di dalam dirinya,
Ada api yang tak pernah padam,
Meskipun tiada yang mendengar,
Ia akan terus mengajar, terus berbicara,
Walau hanya bayangannya yang meresap di hati.