Mohon tunggu...
Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Ia juga berprofesi sebagai Guru disalah satu sekolah di DKI Jakarta. Dalam hal ini Gusti Imam Nugroho pernah memiliki pengalaman dalam Bidang Organisasi Kemahasiswaan didalam Kampus, Ia pernah menjadi Anggota Organisasi Internal Kampus di Universitas Indraprasta PGRI. dan ia juga pernah menjadi Anggota Organisasi Extra Kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dalam hal ini beliau adalah mahasiswa yang sangat Aktif ketika dikampus atau pun ranah kehidupan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Propaganda Bersajak

19 November 2023   19:56 Diperbarui: 19 November 2023   20:03 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam dunia yang sunyi berbicara,

Terhampar kekuasaan yang ingin meraja.

Seseorang berdiri, ambisi di dadanya, 

Ia haus akan penguasaan, tak terbatasnya.

Dia haus akan kekuasaan yang menggoda, 

Dalam setiap kata, dia rajut jaringnya, 

Manipulasi sajak menjadi senjata, 

Untuk menaklukkan hati yang lemah.

Dengan kata-kata indah, ia berbisik dan merayu, 

Manipulasi sajak, seni tipu daya yang nyata. 

Ia memintal benang, menganyam jaring halus, 

Supaya orang-orang terpikat olehnya.

Dibalut propaganda, ia memainkan peran, 

Menyulut semangat, memadamkan lawan. 

Lawan politiknya, satu persatu tersungkur tak berdaya 

Di panggung kekuasaan, ia tampil sebagai raja.

Senyumnya tajam, mengiris kedamaian, 

Seakan-akan ia penjaga keadilan. 

Namun di balik tirai, ia memainkan sandiwara, 

Agar rakyat buta, tak terlihatlah sejatinya parasitnya.

Propaganda menjadi lagu kesetiaan, 

Dinyanyikan oleh para pengikutnya yang buta, 

Mereka terbuai oleh kata-kata manisnya

Tanpa sadar menjadi boneka dalam sandiwara

Bagaikan pohon besar yang akarnya usang

Kekuasaannya rapuh, terancam oleh kebenaran. 

Seiring waktu, kebenaran akan terungkap, 

Dan bayang-bayang kekuasaannya akan sirna.

Jakarta,19 November 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun