Mohon tunggu...
Hafid Thoriq Yusroni
Hafid Thoriq Yusroni Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Prodi Film dan Televisi ISI Surakarta

Mahasiswa Prodi Film dan Televisi - Institut Seni Indonesia Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Industri Kerajinan Gamelan Margo Laras Desa Kauman yang Masih Bertahan di Tengah Arus Modernisasi

30 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu Set Gamelan yang telah Selesai Dibersihkan (Sumber: Pribadi)

Peak Sugiarto menyatakan bahwa harga untuk satu set gamelan berkualitas tinggi yang dibuat di tempatnya bisa mencapai 450 juta rupiah, belum termasuk pajak dan biaya lainnya. Harga ini sudah mencakup produk berkualitas unggul, seperti demung dan gempul yang sangat baik. Namun, ketika gamelan tersebut dijual melalui perantara atau pedagang, harganya dapat meningkat hingga 600 juta rupiah.

Perbedaan harga tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya administrasi, pajak, dan biaya tambahan lainnya. Pemilik juga menggarisbawahi bahwa dalam proses lelang, spesifikasi dari gamelan seringkali menjadi masalah yang penting. Terkadang, spesifikasi yang diumumkan dalam lelang tidak sesuai dengan barang yang diterima pembeli. Hal ini sering muncul, kecuali untuk gamelan yang dipesan oleh institusi seperti universitas, di mana spesifikasi seperti berat demung 5 kilogram harus dipenuhi untuk memenuhi keperluan latihan mahasiswa.

Sebagai produsen, Margo Laras berupaya untuk mempertahankan kepercayaan dari konsumen dengan memastikan bahwa gamelan yang dibuat sesuai dengan standar spesifikasi dan kualitas yang dijanjikan. Namun, ada tantangan yang terus dihadapi, terutama dalam memenuhi harapan pasar dan menjaga agar harga tetap bersaing tanpa mengurangi kualitas dari produk.

Gong di Kerajinan Gamelan Margo Laras (Sumber: Pribadi)
Gong di Kerajinan Gamelan Margo Laras (Sumber: Pribadi)

Lamanya Pembuatan Satu Set Gamelan

Pembuatan satu set gamelan di Kerajinan Gamelan Margo Laras memakan waktu sekitar 7 sampai 8 bulan dari awal hingga akhir. Proses produksinya dimulai dari mandai, desain rancakan, sampai tahap finishing. Pak Sugiarto menjelaskan bahwa panjangnya waktu pengerjaan disebabkan oleh kerumitan dalam pembuatan gamelan, terutama karena setiap set gamelan memiliki spesifikasi yang berbeda sesuai dengan permintaan dari pelanggan.

Ketika menerima pesanan dalam jumlah banyak, misalnya 50 atau 35 set dalam waktu singkat, pemilik mengungkapkan bahwa menyelesaikan jenis pesanan tersebut menjadi tantangan jika hanya bergantung pada satu tempat produksi. Oleh sebab itu, strategi yang diterapkan adalah membagi proses pembuatan rancakan ke berbagai lokasi. Contohnya, jika ada pesanan untuk 20 set gamelan, pekerjaan dapat dipisahkan ke 10 tempat, dengan masing-masing lokasi menangani satu unit rancakan dalam waktu 15 hingga 20 hari. Dalam 15 hari terakhir, tahap finishing dilakukan, seperti pengecatan, untuk memastikan setiap gamelan siap pakai.

Pendekatan kolaboratif ini memudahkan dalam memenuhi pesanan besar tanpa mengorbankan kualitas produk. Namun, pemilik tetap menekankan bahwa waktu penyelesaian harus disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran dari pelanggan, mengingat setiap gamelan harus dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

Rancakan di Kerajinan Gamelan Margo Laras (Sumber: Pribadi)
Rancakan di Kerajinan Gamelan Margo Laras (Sumber: Pribadi)
Harapan Perkembangan Gamelan Untuk Ke Depannya

Pak Sugiarto juga berharap perkembangan seni gamelan yang lebih baik dan perhatian yang lebih signifikan dari pihak pemerintah. Ia berpendapat bahwa gamelan bukan sekadar instrumen musik, tetapi juga melibatkan berbagai elemen seni, termasuk pengrawit dan penyanyi. Ia merekomendasikan agar pemerintah memberikan dukungan berupa dana dan fasilitas untuk menghidupkan kembali seni gamelan di berbagai daerah di Indonesia. Dengan adanya bantuan tersebut, komponen-komponen kecil dalam lingkungan gamelan dapat tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ia juga menekankan betapa pentingnya pendidikan untuk menghilangkan anggapan bahwa memainkan gamelan bertentangan dengan kepercayaan atau keyakinan tertentu. Menurutnya, gamelan merupakan bagian dari budaya warisan nenek moyang yang seharusnya dilestarikan tanpa memandang perbedaan agama atau keyakinan. Pendidikan dan dukungan yang sesuai dapat membantu generasi muda untuk lebih memahami dan menyayangi seni tradisional ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun