Gurem atau tungau unggas, kadang masih ada yang betanya apa itu? ketika dijawab kutu ayam, baru biasanya sebagian orang akan paham.Â
Berdasarkan pengalaman selama pelihara ayam petelur, biasanya serangan gurem terjadi di bulan-bulan antara september sampai februari, ketika lembab hujan setiap hari.
Dan serangan biasanya terjadi pada ayam yang dipelihara di kandang baterai bambu, berbeda halnya dengan ayam yang dipelihara dikandang baterai galvanis yang cenderung lebih bersih.
Kalau tidak segera diatasi serangan gurem bisa menimbulkan kerugian bagi peternak ayam, khususnya ayam petelur.
Tidak hanya sekedar menurunkan produksi tetapi bisa lebih parah dari itu, bisa mengakibatkan kematian pada ayam.
Sangat mengganggu bukan hanya kepada ayam, tetapi juga kepada manusia. Gurem sekilas tidak terlihat di mata karena memang sangat kecil, tetapi bisa dirasa ketika gurem sudah masuk celana.
Ketika gurem sudah menempel di badan manusia, mereka punya tempat favorit untuk di hinggapi bahkan di gigit cletat-cletit.
Tempat favorit mereka adalah disekitar selakangan dan sekitar perut dikolor celana.
Tidak bisa dihindari, ketika musim gurem setiap dari kandang, entah setelah memberi makan, setelah mengecek nipel air minum atau ketika mengambil telur awak kandang harus berganti pakaian, segera dicuci bahkan harus segera mandi, kalau tidak akan tersiksa dengan gatal-gatal dibadan, terkhusus disekitar selakangan dan kolor celana.
Gurem Di kandang saya
Dikandang saya yang terbuat dari bambu, sudah rutin setiap bulan-bulan begini selalu ada serangan gurem, karena memang cuaca yang lembab. Dan hewan ini suka dengan yang lembab-lembab.
Biasanya mereka berkembang disambungan bambu yang basah karena tetesan air minum maupun cipratan air hujan.
Dibadan ayam kosentrasi terbesar gurem ada disekitar kloaka ayam yang memang sering kotor. Atau di balik bulu-bulu ayam.
Kalau tidak segera ditangani, serangan gurem ini sangat mengganggu, bahkan ketika telur diambil, gurem-gurem menempel di telur ayam.
Sehingga ketika menimbang telur ataupun ketika mengantarkan telur ke warung-warung, tidak bisa tidak pasti badan akan gatal-gatal karena gurem-gurem itu akan merambat di badan, dibalik lipatan-lipatan kulit perut dan sekitarnya.
Untuk mengatasinya, selama belum terlalu parah semprot kandang dua atau tiga hari sekali dengan obat anti gurem yang ada dipasaran, atau kalau memang sudah parah bisa jadi harus disemprot dua kali sehari.
Dosis harus tepat
Dua minggu yang lalu saya serahkan kepada karyawan untuk menyemprot kandang dengan obat anti gurem.
Sudah beberapa kali semprot masih ada saja gurem ditelur-telur yang dipanen, sehingga hampir setiap hari ada masalah bahkan didalam rumah, karena telur setelah dipanen akan ditimbang di warung yang ada dirumah.
Ternyata selidik punya selidik, karyawan yang menyemprot tidak bisa memahami tulisan dosis yang tertera di botol obat anti gurem itu.
Dibotol tertulis setiap 10 gram bubuk obat untuk 0.5 liter air.
Setelah saya ambil alih dan dosis saya sesuaikan dengan yang tertera didalam botol, setelah tiga kali semprot gurem-gurem dikandang sudah habis.
Sampai ketika saya tulis pengalaman ini, sudah aman ketika harus mengambil telur atau berlama-lama dikandang, tanpa takut mendapat serangan gurem.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI