Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Stasiun KAI Garut Kota

5 Februari 2024   11:38 Diperbarui: 5 Februari 2024   12:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi yaitu, seperti ogah meninggalkan rumah untuk kembali ketempat rantau, kelihatan agak malas siap-siap sehingga mepet jam 6 pagi baru siap berangkat.

Jam 6 kurang 5 menit baru keluar rumah, awal-awal masih bisa melaju dengan kecepatan lumayan,tetapi sesampai dipasar Cilimus mulai deh merayap karena padat.

Lewat pasar Cilimus tidak jauh dari Puskesmas Cilimus sudah disambut dengan genangan air diljalan berlobang yang cukup luas, sehingga mau tidak mau terjadi antrian kendaraan yang berhati-hati melintasi genangan air dijalan berlobang itu.

Dari arah Garut, kendaraan pun padat sehingga praktis tidak bisa menyalip kendaran didepan, dan pasrah dalam antrian laju merayap.

Waktu yang tertulis di dashboard menunjukkan semakin dekat keangka menit ke 30 sehingga tepaksa saya agak memaksa berjalan dengan kecepatan lebih dan berusaha mencari kesempatan menyalip kendaraan yang ada didepan.

Stasiun KAI Garut Kota. Dokpri.
Stasiun KAI Garut Kota. Dokpri.

Dan akhirnya Alhamdulillah jam 06:30 kurang 7 menit saya sampai di stasiun KAI Garut Kota.

Dengan agak terburu karena mepetnya waktu, saya mengantarkan sambil berjalan berpesan sebagaimana layaknya orang tua yang melepas anaknya yang akan merantau meneruskan studinya, dan alhamdulillah bisa checkin dan segera masuk kedalam gerbong KA sesuai tiket.

Saya tilpon, "Gimana sudah duduk?"

"Sudah ya, sudah ditempat duduk sesuai tiket." jawaban diujung tilpon.

"Ok hati-hati banyak doa, belajar yang sungguh-sungguh, mudah-mudahan berhasil sukses." pesan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun