Suatu ketika, disekolah anak saya, Wali kelas anak saya yang perawakannya tinggi besar tapi berwajah Asia, tepatnya wajah Jawa, hanya saja perawakannya tinggi besar berkulit agak gelap.
Dia bertanya kepada saya, " Sir, Solo is belong to Malaysia or Indonesia?."
Dengan agak terkaget saya jawab, " Solo is belong to Indonesia sir, hmmm why are you asking?."
Dia bilang, " My grandgrand father is from Solo." dan seterusnya kami berbicara ngalor ngidul, dia bilang kalau dia sudah tidak bisa bahasa Jawa, karena darah Jawa dia dari buyutnya yang menikah dengan perempuan Afrika Selatan, dan mereka tinggal disana.
Dari beberapa pengalaman tadi, saya menyimpulkan sendiri tanpa melakukan penelitian hehe.
Biarlah para ahli yang melakukan riset, saya hanya beropini pribadi, bahwa peran seorang ibu itu sangat penting bagi kelestarian adat budaya dan bahasa.
Ketika orang-orang Jawa merantau bersama perempuan Jawa, dan beristrikan orang jawa, berapapun lamanya mereka dirantau, bahkan sudah beranak turun dirantau maka selama itu pula bahasa Jawa masih dipakai dan dikenali oleh anak-anak mereka.
Dari pengalaman saya diatas saya menyimpulkan sendiri bahwa peran seorang ibu sangat penting dalam mempertahankan budaya dan bahsa dalam komunitasnya, makanya kita kenal istila bahasa ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H