Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kesurupan

15 Oktober 2023   03:21 Diperbarui: 15 Oktober 2023   07:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan menuju lokasi agak gelap, melewati dua rumah kosong dikanan jalan dan dua rumah kosong disebelah kiri jalan. Maklum perumahan masih baru, penghuninya belum banyak.

Ketika berjalan, badan terasa melayang, kaki terasa tidak napak tanah, bulu-bulu badan terasa berdiri, jantung berdegup, ludah terasa pahit, takut sekali tapi terpaksa berani dengan ditemani istri yang berjalan disebelah kanan saya.

Di TKP

Didepan pintu rumah ibu S saya berdiri sejenak, pintunya terbuka.

Beruntung ibu S dikerumunin beberapa ibu yang lain, kalau tidak, mungkin saya sudah balik kanan ambil langkah seribu. 

Baru kali itu saya melihat secara langsung orang yang katanya kesurupan. 

Saya lihat ibu S matanya merem, dibilang menangis tapi tertawa, dibilang tertawa tapi menangis, tangannya menggenggam rapat kaku, kakinya kejang, rambut acak-acakan, pemandangan yang membuat saya makin menggigil kebingungan.

Segelas Air Putih

Dalam kebingungan bercampur ketakutan saya beranikan untuk berbicara meski terasa tercekik, ludah kering pahit dimulut.

“ Dik, saya minta regelas air putih “, pinta saya kepada anaknya. 

Padahal sayapun sebenarnya tidak tahu, harus bagaimana dan diapakan segelas air putih itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun