Dan ternyata benar segitu hargany, tidak salah.
Setelah kurang lebih dua menit mi bakso kuah saya sudah siap.
Dan langsung saya bawa ke getbing tempat saya duduk, saya tidak makan di restonya.
Setelah saya duduk dengan membawa mi bakso kuah panas, perlahan kereta api turangga yang saya naiki bergerak, berjalan menuju barat.
Sambil menikmati cahaya lampu remang-remang gerbong kereta, pelan saya buka tutup gelas mi bakso kuah, daaan uap harum wangi kuah bakso langsung disergap hidung saya, mungkin penumpang lain juga mencium harum kuah bakso yang ngebul itu, dan langsung masuk ke dalam mimpi mereka .
Sambil pelan nyeruput kuah hangat, tiba-tiba ingin menceritakan nikmatnya makan bakso kuah didalam gerbong kereta api kepada yang membaca tulisan ini, kalau kata orang jawa ngiming-iming.
Isi gelas putih itu sepotong tahu, tiga butir bakso dan mi.Â
Ada plastik kecap, bumbu dan sambal didalamnya.
Saya berusaha menikmati nikmatnya mi bakso kuah panas, pelan-pelan nikmati enaknya mi bakso kuah hangat, tidak terasa sudah ada pengumuman bahwa kereta Turangga akan berhenti di Tasikmalaya.
Saya percepat makan