Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Diary

Harga Beras Naik

30 September 2023   02:41 Diperbarui: 30 September 2023   03:24 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggilingan padi foto HP saya. Dokpri

" Mahal mas harga beras naik, sekarang juga kosong, cuma ada tiga kilo" kata Asop sambil menyandarkan motor balapnya.

Pagi itu jam setengah delapan pagi tanggal 29 Agustus 2023, saya masih berjaket tebal, maklum kalau bulan begini di Garut suhu malam sampai pagi bisa tiga belas derajat celcius.

Pagi itu saya datang ke tempat penggilingan padi punya Asop, seperti biasa untuk membeli beras untuk dipakai sendiri atau dijual diwarung saya.

Ketika saya datang, penggilingan masih tutup, akhirnya saya putuskan untuk menunggu didepan tempat penggilingan sambil berjemur dibawah matahari pagi yang pelan-pelan menghangatkan udara kemarau.

Tidak lama, kurang lebih sepuluh menit dia datang, langsung saya sedikit berteriak " Beras ada?", dia jawab " Harga beras naik, mahal mas, kosong jarang yang menggiling padi, panennya jelek." Memang saat itu sedang kemarau, udara kering dan dingin.

" Ya paling cuma tiga kilo kalau mau, harganya juga naik, tiga belas ribu mas." kata dia.

" Gapapalah segitu juga, tapi nanti kalau sudah ada kirim ya kerumah, banyak yang datang beli beras tapi kosong dirumah." kata saya.

" Siap mas, memang sedang susah, panen banyak yang jelek, kelihatan berisi tapi hampang." kata dia.

Penggilingan padi foto HP saya. Dokpri
Penggilingan padi foto HP saya. Dokpri

Usaha penggilingan padi ini sudah lama beroperasi, cukup sederhana namun ramai juga yang menggilingkan padinya kesini. Satu-satunya diurug, perkampungan dekat rumah saya. Ongkosnya bisa berupa uang atau berupa beras setelah digiling, saya tidak hafal berapa kilo beras sebagai ongkos dari berapa kilo padi yang akan digiling.

Dan biasanya memang sudah rutin tiga atau empat hari sekali dia kirim beras kerumah setiap sore setelah menggiling padi. Tapi waktu itu sudah seminggu tidak dikirim-kirim. karena banyak yang kerumah untuk membeli beras, dan dirumah kosong, akhirnya pagi itu saya datangi langsung ke tempat penggilingan padi itu.

Jam setengah delapan masih belum buka, padahal biasanya sudah buka, mungkin karena sepi, gagal panen sehingga diapun nampak santai untuk membuka penggilingan padinya.

Tidak lama setelah buka dan dia serahkan tiga kilo beras ke saya, dia langsung membongkar mesin dieselnya.

" Mungpung sepi mas kebetulan waktunya mengganti oli, ya di manfaatkan saja buat ganti oli, lumayan mas longgar." kata dia.

Sayapun akhirnya ikut nongkrong disana sejenak untuk melihat dia yang dengan sangat cekatan mengganti oli mesin dieselnya sendirian, didalam gedung yang sangat sederhana itu.

Foto HP saya. Dokpri
Foto HP saya. Dokpri

Sambil ngobrol tentang banyak hal, tentang naiknya harga beras yang beranjak semakin mahal, dia dengan cekatan membuka kap oli, menguras oli di taruh kedalam ember warna krem itu lalu mengganti dengan oli baru, entah berapa liter, yang jelas dia sudah siapkan dua botol plastik warna merah oli yang sesuai dengan mesin diesel itu.

Tidak terasa sudah jam sembilan pagi saja, ternyata sudah lama saya nongkrong di penggilingan padi menemani Asop yang mengganti oli sampai selesai. 

Setelah penggantian oli dia lanjutkan dengan beres-beres ruangan sambil bercerita mengisi waktu, dan saya lihat jam tangan saya sudah menunjukkan angka sembilan.

Saya segera pamit, sambil pesan " Kalau sore nanti sudah ada berasnya, kirim kerumah ya, sudah kosong, banyak yang nanyain kerumah."

Setelah sampai kerumah segera beras saya serahkan keistri saya untuk dijual diwarung, " Harga naik ya, cuma tiga kilogram adanya, gagal panen, tadi sudah saya pesan kalau sore sudah ada saya suruh antar kerumah berapapun, sekarang harga beras naik makin mahal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun