Mando pun tidak menyangka bahwa dengan keterbatasannya, ada hal lain yang mendukungnya. Apa itu? Keterbatasan media untuk memajang karya-karya. Ternyata di belakang aula itu terdapat bahan-bahan bekas pakai yang bisa dipakai lagi untuk menjadi tempat memajang karya.
Dalam sesi diskusi dan evaluasi pameran di akhir festival pada 9 Desember sampai pukul 23.00 WITA, Mando mengungkapkan semua ketidaksangkaan sekaligus kepuasannya. Demikian pula dengan Komunitas Pustaka Leko, dimana Mando juga bergabung di komunitas itu. Selain baru pertama mereka adakan, juga dengan jumlah pengunjung lebih dari 200 orang, dan segala kelancaran acara tanpa sedikit pun gangguan.
Dengan semua kesuksesan dan berakhirnya penyelenggaraan festival bertema "Pesta Kecil Menghikmati Hujan" Â yang juga digagas oleh Penyair Ragil Sukriwul itu, mereka pun berencana untuk mengadakan acara-acara lainnya sekaligus menyusun agendanya pada tahun depan. Tentu saja, selain festival kedua dan tahun-tahun selanjutnya, rencana mereka juga mengadakan pameran-pameran lebih khusus pada bulan-bulan tertentu, misalnya pameran kartun, sketsa, dan seterusnya, serta tetap dengan berswadaya. Â Â
*******
Kelapa Lima, Kupang, 10 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H