Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengertian Puisi

29 November 2017   03:20 Diperbarui: 29 November 2017   22:37 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memang selalu memanggilnya, baik dalam situasi senang maupun sedih atau banyak sirkulasi emosional. Bahkan, tidak jarang aku mendatangi Puisi untuk bersembunyi supaya orang-orang tidak mudah menemukanku dengan kondisiku yang sesungguhnya mengenai suatu situasi atau tekanan tertentu. Puisi pun selalu mampu mengerti apa yang sedang kualami.  

"Sekali lagi aku minta maaf. Aku sedang ingin menyelesaikan tulisanku ini."

Tanpa kata pamit Puisi langsung berpaling, dan melangkah tergesa-gesa. Aku mendadak kaku sambil tetap menatap punggungnya yang semakin menjauh.   

*******

Kelapa Lima, Kupang, 29-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun